140212 B.A.P 1st Win

140212 B.A.P 1st Win

Jumat, 21 Februari 2014

FF BLACK SHADOW Chap. 13


Author : @Choi_Jihye96

Main Cast:
All Member B.A.P
-Bang Yongguk as Pemimpin Clan Light Shadow
-Choi Junhong (Zelo) as Destroy Shadow
-Moon Jongup as Akropolis
-Jung Daehyun as Destiny Shadow
-Yoo Youngjae as Shadow from Clan Dark Shadow
-Kim Himchan as Shadow from Clan Light Shadow
-Yoo Yeon Ra (OC/Reader) as Shadow from Clan Light Shadow
-Park Hyejin (OC/Reader) as Sunrise
-Jung Jihye (OC/Reader) as Aegle Shadow
-????? (Temukan sendiri dalam ff^^)

Support Cast :
-Bang Yongnam as Pemimpin Clan Dark Shadow
-Park Minri (OC/Reader) as Istri Pemimpin Clan Dark Shadow
-Park Jaehee (OC/Reader)
-Seo Eun Kwang BTOB as Shadoww from Clan Light Shadow
-Lee Chang Sub BTOB as Shadow from Clan Light Shadow
-Jung Ihoon BTOB as Shadow from Clan Dark Shadow
-Chae Jinsuk MYNAME as Shadow from Clan Light Shadow
-Kang In Soo MYNAME
-Kim Seyong MYNAME as Shadow from Clan Dark Shadow
-Lee Ha Yi (Lee Hi) as Shadow from Clan Light Shadow

Special Cast :
-Song Dongwoon BEAST
-Song Jieun SECRET

Genre: Fantasy, Hurt, Romance, & Action
Rating: 13+
Theme Song (for Chap. 13) :
* Xia Junsu (ft. Quincy) - Incredible
* Block B – Be The Light
*Yesung – One Man
Lenght: Cont.

Author’s Note :
*FF ini murni buatan otak saya yang khayalan dan imajinasinya tingkat dewa^^.
*Istilah dan alur cerita ff ini murni buatan saya >.<
*Ini ff terinspirasi awalnya gegara nonton MV Shadownya Beast^^ trus sampai akhirnya fantasi saya yang berlebihan mulai bekerja (?) memimikirkan hal – hal diluar logika yang berhubungan dengan Shadow. Hehehee XD
*Yang gak suka, gak usah baca ya^^ *Apa ini ? #Plaakkk
* Bacanya jangan buru – buru, santai aja... :P
*WARNING : DILARANG KERAS MENGCOPAS FF !! Typo bertebaran dimana – mana !!

HAPPY READING^^ !!

****~ “Beberapa  makhluk Immortal memanggil mereka angin malu... Beberapa dari makhluk Immortal juga menyebut mereka sebagai angin malam... Warna dunia mereka adalah hitam dan begitu pula dengan hati mereka, hati mereka berwarna hitam...Sedikit menghantui mereka hal - hal yang dingin...” ~**** Jung Daehyun

AUTHOR P.O.V

‘PLEETAAKK!’

“AAAWWW!”

Sebuah jitakan mendarat mulus ke kepala Daehyun yang langsung membuat namja tampan itu tersadar, karna dia memang tidak sepenuhnya tak sadarkan diri -pingsan-.

“Sampai kapan kau akan terus memejamkan mata itu bodoh ?!!”cibir orang berjubah hitam itu.

‘Eoh ? Suara itu ? Aku sepertinya mengenalnya...’batin Daehyun saat mendengar suara orang itu.

Perlahan Daehyun membuka matanya yang tengah terpejam dengan lembut, dan terlihatlah seorang yeoja bermata biru berkilat dengan rambut light brown yang tergerai indah tengah berdiri dihadapan Daehyun dengan senyum tipis terukir diwajahnya.

“Jihye...”ucap Daehyun tak percaya melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

Yeoja itu menarik sudut bibirnya lebih dalam, hingga membuat senyum tipisnya berubah menjadi senyum mengembang. Kemudian dia melepas jubah hitam yang ia kenakan, menatap Daehyun yang tengah memasang wajah bodohnya.

“Ne ! Ini aku ! Jung Jihye ! Adikmu, Jung Daehyun...”seru yeoja bernama Jung Jihye itu dengan wajah kesal.

Daehyun tersenyum lebar ketika mengetahui orang yang baru saja menolongnya adalah Jung Jihye, adiknya.

“AIGOO ! JIHYE !”pekik Daehyun senang. Dia langsung beranjak berdiri dari tempatnya dan memeluk Jihye dengan erat, membuat yeoja bermata biru itu sedikit tersentak kaget melihat sikap kakaknya yang sudah lama ia tidak temui itu.

“Kau ini !! Kenapa pergi lama sekali ?!!”seru Daehyun tepat disamping telinga Jihye.

Jihye tersenyum mendengar perkataan kakaknya itu, perlahan tangan kanannya yang diam terulur menepuk punggung Daehyun pelan. “Maaf aku pergi terlalu lama.”balasnya.

“Aaaaiiisshh ! Kau tahu ?! Oppa sangat merindukanmu !”kesal Daehyun seraya mempoutkan bibirnya dan masih memeluk Jihye.

Jihye tertawa kecil mendengar perkataan kakaknya itu. “Aku juga sangat merindukan oppa...”balasnya.

“Geundae, apa kau baru kembali ?”tanya Daehyun seraya meregangkan pelukannya, tangan kekarnya memegang kedua lengan Jihye dan mata coklatnya menatap kedua manik mata biru milik Jihye

“Aniya, aku sudah di istana beberapa hari ini... “jawab Jihye

Daehyun memicingkan matanya melihat Jihye. “Benarkah ? Kenapa oppa tidak tahu ?”Daehyun tak percaya.

“Itu karena oppa terlalu sibuk dengan dunia manusia ! Sampai – sampai, ketika aku kembali oppa tidak tahu..”ucap Jihye sedikit mencibir Daehyun.

“Hehehee.... Mianhae...” Daehyun memasang senyum gajenya pada Jihye. “Tapi, tunggu !”serunya kemudian.

“Waeyo ?”Jihye menautkan alisnya bingung.

“Lihatlah ! Kau sepertinya banyak berubah... Kau semakin cantik..”puji Daehyun dengan senyum mengembang seraya mengulurkan tangan kanannya menyentuh wajah mungil Jihye.

Mata coklatnya pun menatap setiap inchi wajah Jihye. Dan sampai akhirnya, matanya melihat sesuatu yang aneh di Jihye, ada sebuah tatoo yang berkilauan seperti berlian tepat dibawah telinga kiri Jihye.

“Apa ini ?”tanya Daehyun.

Tangan Daehyun pun terulur hendak menyentuh tatoo yang berada dibawa telinga kiri Jihye itu, namun dengan cepat Jihye menepis tangan Daehyun kasar dan langsung berpindah tempat secepat kilat dari hadapan Daehyun. Sedikit menjauh dari tempat dimana Daehyun dan dia berdiri tadi.

“Bukan apa – apa.”jawab Jihye cepat yang kini tepat berdiri dibelakang Daehyun.

Daehyun berbalik saat mendengar suara Jihye yang ada dibelakangnya, dia menatap adiknya itu bingung. Apalagi Jihye berdiri beberapa langkah menjauh darinya, semakin membuat namja tampan itu semakin bingung dengan tingkah adiknya itu.

“Mianhae oppa... Aku harus pergi, aku ada urusan ! Lebih baik oppa beristirahat saja, untuk memulihkan kekuatan oppa !”seru Jihye.

“Urusan ap... “

Daehyun menggantungkan ucapannya saat melihat adiknya itu sudah berlalu dari hadapannya bersama kepulan asap abu – abu disekitarnya, sekilas Daehyun melihat Jihye menyentuh tatoo berkilau yang ada dibawah telingannya itu sebelum dia berlalu dari hadapan Daehyun.

‘Sebenarnya apa yang dibawah telinga Jihye itu ? Apakah itu tatoo ? Tapi dari mana Jihye mendapatkannya ? Dan bagaimana bisa tatoo itu berkilauan seperti berlian ?’Daehyun bertanya dalam hati. “Dan bagaimana bisa dia menolongku ?”seru Daehyun mengernyitkan dahinya, dia merasa sedikit curiga dengan Jihye.

Namun sedetik kemudian Daehyun tersadar dan langsung menggeleng – gelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran buruknya tadi. “AIIIISSSHHH !! JUNG DAEHYUN !! JANGAN BERPIKIRAAN BURUK !! DIA DONGSAENGMU !!”serunya.

Daehyun tidak mau berpikiran buruk atapun menaruh curiga terhadap Jihye. Adiknya sendiri. Daehyun yakin pasti Jihye punya alasan kenapa dia bisa menolongnya ketika akan diserang Jongup tadi, dan Daehyun akan menanyakannya besok ke Jihye.

Dan untuk saat ini, Daehyun ingin mengistirahatkan tubuhnya dulu dengan tidur sejenak dikamar Jihye. Walaupun Jongup hanya menyerang Daehyun dua kali, sekujur tubuh Daehyun dipenuhi luka. Luka itu ada bukan karena serangan Jongup, melainkan karna Daehyun sendiri. Ingat saat Daehyun meringis kesakitan dibanting Jongup kemudian diserang dengan Wrecking Fire Ball milik Jongup ? Daehyun meringis kesakitan bukan karena dibanting Jongup, melainkan karena kekuatannya. Serangan yang Jongup hantamkan ke Daehyun tidak berarti apa – apa untuk Daehyun, itu hanya serangan kecil untuk Daehyun.

Kalian tahu ? Disaat Daehyun menahan diri untuk tidak melawan Jongup, disaat itulah Daehyun akan merasakan sakit  yang luar biasa. Karna apabila Daehyun menahan dirinya untuk tidak melawan, kekuatan Destiny Shadow yang ada didalam tubuh Daehyun akan melukai dirinya sendiri. Dan itulah yang selama ini Daehyun rasakan, tersiksa dengan kekuatannya sendiri. Mungkin darah, luka, dan goresan itu bisa menghilang begitu saja dari tubuh Daehyun tanpa meninggalkan jejak ataupun bekas. Namun rasa sakit yang tertinggal, membuat Daehyun terkadang ingin mati saja daripada merasakan sakit dalam tubuhnya.

****

Keesokan Harinya... (Istana Clan Dark Shadow)

DAEHYUN P.O.V

Kubuka mataku perlahan saat mendengar kicauan burung dipagi hari. Perlahan, kusandarkan tubuhku yang masih lemah karna tidur ini di sofa Jihye yang kupakai tidur semalam. Ah, aku merasa lebih baik hari ini.

‘Sepertinya kekuatanku sudah kembali sepenuhnya..’batinku.

Aku bersyukur rasa sakit yang menjalar ditubuhku kemarin sudah menghilang sendirinya. Lebih baik seperti ini, lebih baik aku yang merasakan sakit daripada harus mengeluarkan kekuatanku dan melawan Jongup semalam.

Aku tahu, aku bisa dengan mudahnya mengalahkan Jongup. Akropolis. Tapi aku tidak mau melakukannya, lebih baik aku yang terluka daripada Jongup. Karna kalau sampai aku melukai Jongup, Hyejin pasti akan terluka juga nantinya. Hyejin pasti sangat sedih kalau Jongup, orang yang selalu disisinya dan melindunginya selama ini terluka. Dan aku tidak mau itu !

“Tapi, berbicara tentang Hyejin... Aku jadi ingat hari kemarin...”gumamku lirih seraya menyunggingkan senyum lebarku.

Aigoo ! Kenapa tiba – tiba detak jantungku berdegup dengan sangat cepat >.< AAH ! Aku merasa seperti ada ombak besar yang menghempasku.

‘JUNG DAEHYUN !! KENAPA KAU JADI TAK TERKENDALI SEPERTI INI >.< ?!!!’seruku dalam hati.

Aku merasa seluruh duniaku kini dipenuhi perasaan gembira. Aaiiisshh ! Aku bahkan merasa hatiku akan meledak karna gembiranya.

“Mulai sekarang aku tak akan peduli dengan Sunrise atau apa yang berkaitan dengan Sunrise !  Karna mulai sekarang dia adalah Park Hyejin ! Dimataku dia adalah Hyejin !  Seseorang yang sangat aku cintai, sangat – sangat aku cintai ! Dia milikku ! Milik Jung Daehyun ! Aku berjanji akan selalu ada disampingnya dan melakukan banyak hal untuknya, agar dia bahagia dan selalu tersenyum...”

~FLASHBACK~

Daehyun menepikan audi hitamnya setelah sampai disebuah tempat yang sangat asing untuk Hyejin.

“Tempat apa ini oppa ?”tanya Hyejin bingung, bola matanya terus berputar melihat sekelilingnya dari dalam mobil Daehyun.

“Menurutmu ini tempat apa ?”Daehyun berbalik tanya ke Hyejin.

Hyejin langsung mengalihkan wajahnya menatap Daehyun yang kini tengah menyunggingkan senyum manisnya ke Hyejin.

“Kenapa oppa malah bertanya padaku ?” Hyejin menautkan alisnya bingung.

Daehyun tertawa geli  saat melihat melihat Hyejin memasang bingungnya, membuat Hyejin semakin bingung. Setelah itu, tanpa basa – basi Daehyun keluar dari dalam mobilnya dan berjalan masuk ke dalam gereja tua yang masih berdiri kokoh didepannya itu. Hyejin yang masih didalam mobil hanya menatap Daehyun bingung, dengan ragu – ragu dia pun keluar dari mobil Daehyun. Mengikuti namja tampan itu masuk kedalam gereja tua itu.

‘KREEEKKK~’

Hyejin membuka pintu besar gereja tua yang baru tertutup saja setelah dibuka Daehyun beberapa detik lalu itu dengan perlahan, bola matanya berputar memperhatikan keadaan dalam gereja tua itu.

“Oppa !”panggil Hyejin saat melihat Daehyun berjalan masuk ke pintu yanga ada disudut gereja tua itu.

Antara takut dan ragu, Hyejin pun memberikan dirinya mengikuti Daehyun. Melangkahkan kakinya menuju pintu disudut gereja tua itu. Dan setelah sampai didepan pintu itu Hyejin membukanya perlahan.

“Tempat apa ini ?”Hyejin mengedarkan matanya kesekiling saat melangkahkan kakinya masuk. “Immortal Love Garden ?”Hyejin menautkan alisnya saat melihat sebuah tulisan dipapan tua. Dia menatap heran papan tua itu, bagaimana bisa papan tua itu mengambang diudara ? Pikirnya bingung.

Perlahan dia pun berjalan disebuah jembatan mungil ditempat itu, Hyejin masih bingung tentang tempat yang sedang dia masuki sekarang ini. Memang benar dengan apa yang dikatakan dipapan tua yang dilihat Hyejin tadi. Tempat itu terlihat seperti sebuah taman bunga yang berisi berbagai jenis bunga yang sangat indah dan terlihat juga kupu – kupu berwarna – warni berterbangan dimana - mana,  membuat Hyejin terkesima melihat pemandangan indah itu.

Setelah melewati jembatan mungil itu, Hyejin terus mengedarkan matanya mencari sosok Daehyun yang tiba – tiba menghilang dari hadapannya. Dan seperti sebuah kisah dongeng didalam buku – buku cerita masa kecil, mata coklat keemasan Hyejin terus berbinar – binar saat melihat hamparan bunga yang sangat indah dan menakjubkan disekilingnya. Dan ajaibnya, bunga – bunga itu bermekaran ketika tangan Hyejin menyentuhnya lembut.

“Indah sekali...”ucap Hyejin lirih mengamati salah satu bunga itu ketika mekar.

Tiba – tiba seekor kupu – kupu cantik terbang disekitar Hyejin, membuat yeoja cantik itu tersenyum simpul saat melihatnya. Hyejin pun mengulurkan tangannya, mencoba meraih kupu - kupu itu, dan seakan mengerti. Kupu – kupu berwarna biru itu pun hinggap ditelapak tangan kanan Hyejin, mengepakan sayapnya yang cantik hingga mengeluarkan percikan – percikan cahaya selama beberapa saat lalu terbang. Hyejin memandangi kupu – kupu cantik itu dengan senyum lebar saat kupu – kupu berwarna biru itu terbang menjauhinya.

Kemudian Hyejin  kembali melangkahkan kakinya masuk lebih dalam ditempat itu, dia terus menerus tersenyum takjub saat melihat sekelilingnya dan juga bunga – bunga indah berwarna warni disekitarnya.

Tapi Hyejin menghentikan langkah kakinya saat melihat sebuah kabut putih dihadapannya. Dibalik kabut itu terlihat sebuah siluet seorang namja yang tengah berdiri membelakangi Hyejin. Hyejin memandang siluet itu, dan perlahan kabut putih itu memudar. Memperlihatkan seorang namja yang tengah memandangi bunga Edelweis yang sangat cantik dihadapannya.

“Daehyun oppa..”ucap Hyejin lirih saat menyadari namja yang berdiri itu adalah Daehyun.

Perlahan Daehyun mengalihkan wajahnya, menatap Hyejin yang kini berdiri tepat dibelakangnya. Daehyun menyunggingkan senyum tulusnya ke arah Hyejin, begitu pula Hyejin. Dia juga tersenyum saat Daehyun melempar senyum ke arahnya.

Daehyun kemudian mengulurkan tangannya ke Hyejin, mengisyaratkan agar yeoja cantik itu mendekatinya. “Kemarilah...”pintanya.

Hyejin mengangguk, dia kemudian berjalan mendekati Daehyun. Tangan mungilnya dengan ragu Hyejin tautkan ke tangan Daehyun yang terulur ke arahnya. Daehyun tersenyum kemudian mengalihkan wajahnya dari Hyejin, kembali menatap bunga Edelweis yang ada dihadapannya itu. Hyejin pun mengikuti arah pandang Daehyun.

“Cantik bukan ?”tanya Daehyun.

Hyejin mengalihkan wajahnya menatap golden face Daehyun yang sangat mempesona. “Ne.”jawabnya singkat, lalu kembali menatap bunga Edelweis itu.

Selama beberapa menit mereka terdiam, mata mereka terus fokus menatap bunga Edelweis yang ada dihadapan mereka itu dengan tangan Daehyun yang menggenggam erat tangan Hyejin. Sampai akhirnya Daehyun membuka suara, memecah keheningan diantara mereka.

HYEJIN P.O.V

‘Aku melihatmu sekarang ! Tapi, kenapa kau mengikat dan mengurungku dalam hatimu, membuatku tak bisa bergerak ? Rasanya seperti boneka di istana kaca, kau membuatku begitu tersiksa  ! Lepaskan aku ! Jangan buat aku muak !’

Mataku melebar saat mendengar kata – kata itu lagi, kata – kata yang pernah kudengar saat aku pertama kali menginjakkan kakiku  ke Haewon High School. Dan aku semakin terkejut saat tahu siapa yang baru saja mengatakannya, Daehyun oppa !

Kualihkan wajahku menatap Daehyun oppa yang tepat berada disampingku, aku menatap dia tak percaya. Daehyun oppa, bagaimana bisa dia mengucapkan kata – kata itu ? Dia...

‘Lepaskan aku dan jadilah milikku ! Aku akan menjagamu sampai akhir...’

Jantungku berdetak cepat saat Daehyun oppa kembali mengucapkan kata – kata itu, dan kini dia menatap tepat ke kedua manik mataku. Membuatku gugup dan juga takut... Siapa sebenarnya dia ?

“Daehyun oppa....”ucapku lirih.

DAEHYUN P.O.V

“Daehyun oppa....”ucap Hyejin lirih.

Aku tahu saat ini dia pasti sangat terkejut, bagaimana tidak ? Aku mengulang kata – kata itu lagi, kata – kata yang aku bisikan ketika dia pertama kali datang ke sekolah. Aku yakin dia pasti mengiraku orang jahat sekarang. Tapi sungguh, aku bukanlah orang jahat Hyejin ! Aku melakukannya hanya untuk menunjukkan perasaanku padamu, aku sama sekali tidak pernah berniat membuatmu takut atupun sedih karena bisikanku itu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu, sangat mencintaimu Hyejin.. Sungguh..

‘Aku tak bisa mengeluarkanmu dalam pikiranku.’

Mataku terus menatap dalam mata Hyejin, aku bisa melihat dari dalam matanya kalau dia sekarang sedang ketakutan, bahkan kini dia tengah berusaha melepaskan tangannya yang sedang kugenggam erat. Perlahan aku melepaskannya, dia pun berjalan mundur sedikit menjauh dariku.

AUTHOR P.O.V

‘Aku jatuh cinta padamu... Jangan takut, percayalah padaku... !’ucap Daehyun tepat telinga kanan Hyejin.

‘Aku sudah lama memperhatikanmu... Kau adalah gadis yang rumit...’ kali ini Daehyun membisikkan ke telinga kiri Hyejin.

‘Saat pertama kali aku melihatmu, kau bersinar menyilaukan mataku...’ucap Daehyun tepat dibelakang Hyejin.

‘Jadilah sandaranku...’Kini Daehyun berdiri beberapa langkah dari Hyejin.

‘Kau seperti kupu – kupu. Dan bodohnya aku terpikat padamu yang begitu lemah.. Terpikat padamu yang begitu lembut..’
‘ Aku harus selalu ada disampingmu...’
‘Kau menghentikan nafasku ! Aku yang bodoh ini telah terpikat padamu. Kau harus bertanggung jawab !’
‘Kau tak akan bisa menghindariku Hyejin, meskipun hatimu menolakku...’
‘Karena kau adalah takdirku...’

Daehyun mengucapkan semua kata – kata yang pernah ia bisikan pada Hyejin dan terus berpindah – pindah tempat secepat kilat di sekitar Hyejin. Membuat Hyejin harus berkali – kali memutar tubuhnya mengikuti Daehyun. Tubuh mungilnya itu bergetar hebat dan raut wajahnya terlihat sangat pucat karna ketakutan. Tapi sepertinya Daehyun tak peduli, dia terus mengucapkan kata – kata itu dan berpindah – pindah tempat.

“Kumohon hentikan... Jeball...”pinta Hyejin pada Daehyun, dia merasa sangat takut setiap Daehyun mengucapkan kata – kata bisikan itu lagi. “Jeball... Jangan membuatku takut... >.<”lanjutnya.

Mendengar hal itu, Daehyun pun berhenti berpindah – pindah tempat. Dia berjalan mendekati Hyejin, menatap lekat yeoja cantik itu. Golden facenya mengukir sebuah senyum miris dibibirnya.

“Si... Si... Siapa kau sebenarnya ?”tanya Hyejin terbata – bata takut saat melihat Daehyun sudah berhenti berpindah tempat dan berdiri tak jauh darinya.

Daehyun mengeluarkan senyum tipisnya yang terlihat seperti sebuah smirk. “Menurutmu aku apa ?” Daehyun kembali berpindah tempat, dia berdiri agak membelakangi Hyejin dan sedikit menjauh dari yeoja itu.

Hyejin mengernyitkan dahinya, menatap punggung Daehyun ragu. Hyejin yakin pasti Daehyun bukanlah seorang manusia. Kalau memang dia manusia, mana mungkin dia bisa berpindah – pindah tempat seperti itu. Hyejin pun meremas tangannya sendiri karna takut.

“A...Aa.. Apa...Kau seorang Va... Va.. Vampire ?”terka Hyejin dengan suara sangat lirih, namun Daehyun masih bisa mendengarnya.

Daehyun berbalik, menatap Hyejin lalu tersenyum tipis penuh arti dan Hyejin bisa membaca senyum itu. Senyum itu menandakan kalau Daehyun bukanlah seorang Vampire, lalu apa dia ? Pikir Hyejin lagi.

Hyejin menautkan alisnya “Kau bukan Vampire !“serunya cepat.

Daehyun yang sedang berjalan disekitar Hyejin seketika menghentikan langkahnya, dia menaik kan sedikit sudut kanan bibirnya mendengar ucapan Hyejin lalu kembali melangkahkan kakinya lagi.

Hyejin memiringkan kepalanya bingung, kini dia tengah berpikir keras. Siapa Daehyun sebenarnya ? Tak lama kemudian dia menatap Daehyun lagi  yang sedang mengamati salah satu bunga. “Apakah kau seorang Hantu ?”tanya Hyejin ragu – ragu.

“Hantu ?”Daehyun tertawa geli mendengarnya. “Kalau aku Hantu, bagaimana bisa aku bersekolah seperti manusia pada umumnya Park Hyejin ? Berjalan ditanah, memandang matahari, dan juga berbicara dengan manusia..”jawab Daehyun yang kini sudah berdiri tepat dihadapan Hyejin.

Hyejin menautkan alisnya bingung, kalau Daehyun bukan Hantu... Lantas siapa sebenarnya Daehyun ?

“Aku bukanlah seorang Vampire ataupun Hantu...”Daehyun berpindah tempat berdiri membelakangi Hyejin.

“La....La... Lalu siapa kau sebenarnya ?”Hyejin mengernyitkan dahinya, meskipun dia takut namun rasa penasarannya terhadap Daehyun begitu besar. Dia penasaran siapa Daehyun sebenarnya.

Daehyun tersenyum tipis, dia kemudian berbalik menatap Hyejin yang penasaran terhadap jati dirinya yang sebenarnya. “Beberapa  makhluk Immortal memanggil mereka angin malu... Beberapa dari makhluk Immortal juga menyebut mereka sebagai angin malam... Warna dunia mereka adalah hitam dan begitu pula dengan hati mereka, hati mereka berwarna hitam...Sedikit menghantui mereka hal - hal yang dingin...”tutur Daehyun yang sudah berdiri di belakang Hyejin.

Mendengar suara Daehyun yang tepat dibelakangnya, Hyejin langsung berbalik. Namun Daehyun sudah berpindah tempat, duduk disebuah bangku kosong yang jaraknya beberapa langkah dari Hyejin.

“Terjatuh lalu memudar...”Daehyun tersenyum miris. “Mereka tersenyum seperti emas, tapi cara bicara mereka terasa begitu dingin seperti es... Dan ketika mereka jatuh cinta, mereka hanya bisa meratapinya didalam kegelapan dengan memanggil namanya...”Daehyun kini sudah berdiri dihadapan Hyejin, membuat Hyejin bisa melihat mata Daehyun yang berkilat biru kehijauan. “Mereka menyebutnya SHADOW...”

‘Shadow ?’batin Hyejin.

Daehyun tertunduk lemah, menggigit bibir bawahnya kemudian kembali mengangkat wajahnya menatap Hyejin. Namja tampan itu menatap kedua manik mata Hyejin sendu, dan perlahan bulir – bulir air mata mengalir dari pelupuk mata Daehyun yang seketika langsung membuat Hyejin tersentak kaget melihatnya.

“Dae... Daehyun Oppa...”Hyejin melihat Daehyun tak percaya.

Daehyun mengalihkan wajah dari Hyejin, berusaha menyembunyikan tangisnya. Namun percuma saja, Hyejin masih bisa melihat dan mendengar isak tangis sedih Daehyun. Membuat hati yeoja cantik itu sedikit mencelos ketika melihat Daehyun yang begitu sedih.

Hyejin pun memberanikan dirinya, perlahan kedua tangan mungilnya meraih wajah Daehyun dan mengalihkah wajah namja tampan itu untuk menatapnya. “Uljima....”ucap Hyejin lembut dengan senyum tulusnya, sembari menyeka air mata Daehyun dengan lembut.

‘GREPPPP’

Daehyun menarik Hyejin kedalam pelukannya, membuat yeoja cantik itu tersentak kaget namun pada akhirnya tersenyum tipis dalam dekapan Daehyun. Entah mengapa dia merasa sangat nyaman didalam dekapan Daehyun, dan tiba – tiba dia merasa sangat tenang ketika mendengar bunyi detak jantung Daehyun yang sangat lembut.

Namun Daehyun malah kembali terisak saat Hyejin didalam dekapannya, tangisnya bahkan terdengar lebih keras dari tadi membuat Hyejin sedih saat mendengar.

“Aku hidup setiap hari seperti ini Hyejin, begitu sulit dan setiap hari begitu memberatkan karenamu... Dan bodohnya aku, tidak bisa mengatakan kata – kata hangat ketika bertemu denganmu...”suara Daehyun terdengar parau karna menangis, dia pun meneteskan air matanya dipundak Hyejin.

Daehyun menarik nafasnya dalam – dalam kemudian menghembuskannya lemah, dia berusaha menormalkan perasaannya. Tapi nyatanya  tidak berhasil. Perasaannya sudah memuncak dan dia tidak bisa menormalkan ataupun mengendalikannya.

“Kau tahu Hyejin ? Ada seorang pria yang sangat mencintaimu, sangat mencintaimu...”Daehyun mengeratkan pelukannya pada Hyejin dengan air mata yang terus mengalir. “Tapi bodohnya pria itu tak mampu mengucapkannya... Mengucapkan ‘Aku mencintaimu’..”Daehyun tersenyum miris. “Pria itu tahu segalanya tentangmu... Dan bodohnya lagi, selama ini dia hanya berani menjadi bayanganmu saja...”

Hyejin hanya terdiam, dia tahu siapa pria yang dimaksud Daehyun. Pria itu adalah dirinya sendiri, Jung Daehyun. Namja tampan itu tengah menggambarkan dirinya sendiri yang sangat menyedihkan pada Hyejin.

“Pria itu selalu disampingmu, dia menjadikan dirinya tempat yang bisa kau capai saat kau mengulurkan tanganmu. Pria itu bahkan menghargaimu lebih dari dirinya sendiri... Pria itu bahkan rela menunggumu sampai akhir dunia... Pria itu juga rela menunggumu sampai takdir menghentikannya... Dan pria itu adalah...... AKU !! AKU PARK HYEJIN !! JUNG DAEHYUN !!.”Daehyun terisak sangat keras ketika mengucapkan kata ‘AKU’. Suara tangisnya terdengar begitu memilukan dan menyedihkan hati seseorang.

“Seribu kali, aku menahan perasaan ini... Sepuluh ribu kali aku berusaha mengendalikan diriku... Aku ingin mengucapkannya, aku sangat ingin mengucapkannya padamu Hyejin... AKU MENCINTAIMU HYEJIN !! AKU MENCINTAIMU PARK HYEJIN ! Dan aku.... Aku.... Aku bahkan hampir gila karna hal itu...”

Mata Hyejin melebar mendengar pengakuan Daehyun, dia tidak menyangka namja tampan yang ada dihadapannya itu mencintainya dan dia juga tidak menyangka kalau Daehyun begitu tersiksa karena perasaannya pada dia. “Daehyun oppa....”ucapnya lirih.

“Kau tahu ? Meskipun saat ini air mataku jatuh... Aku merasa sangat bahagia... Karena kau ada disampingku...”Daehyun mengungkir sebuah senyum diantara air matanya yang mengalir.

Hyejin tersenyum, dia lalu meletakan kedua tangannya yang dari tadi diam ke punggung Daehyun lalu menepuknya pelan sebentar kemudian mengeratkan dirinya pada Daehyun.

“Walaupun sebenarnya aku takut, tapi aku merasa sangat bahagia setiap didekatmu oppa...”

Daehyun meregangkan pelukannya ketika mendengar ucapan Hyejin, dia menatap kedua manik mata coklat keemasan Hyejin bahagia. Hyejin tersenyum simpul ke arah Daehyun dan dengan lembutnya yeoja cantik itu menyeka air mata yang ada dipipi Daehyun lembut.

“Mungkin ini terdengar bodoh, tapi sejak awal aku melihatmu... Aku menyukaimu oppa dan entah mengapa aku merasa dihatiku hanya ada oppa dan...”Hyejin tak melanjutkan kata – katanya, dia menundukkan wajahnya.

“Dan apa ?”tanya Daehyun penasaran.

“Dan... Dan... Aku merasa di hati oppa hanya ada aku...”Hyejin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya malu.

Daehyun terkekeh kecil mendengarnya, perlahan dia melepaskan kedua tangan Hyejin yang tengah menutup wajahnya sendiri yang tengah memerah bak udang rebus yang sudah sangat matang (?)

“Kau benar Park Hyejin ! Dihatiku hanya ada kau, Park Hyejin...”seru Daehyun seraya memegang dagu Hyejin kemudian mengangkat wajah cantik yeoja itu dan mensejajarkan dengan golden facenya.

Daehyun tersenyum simpul saat melihat kedua pipi Hyejin yang memerah, perlahan dia pun semakin mendekatkan wajahnya ke Hyejin. Melihat hal itu, Hyejin pun menutup kedua matanya kuat. Dia meremas tangannya sendiri karna gugup saat wajah Daehyun semakin mendekatinya, namun dengan hangatnya Daehyun menggenggam erat tangan Hyejin. Seperti Daehyun tahu yeoja cantik itu tengah gugup karnanya.

Wajah Daehyun pun semakin dekat... Semakin dekat, dekat, dekat, dan dekat.

Dan....

‘CHUUUU~~~~’

Kedua bibir merekapun bertemu. Daehyun mencium bibir Hyejin lembut, dia juga menyunggingkan sebuah senyum tipis saat mencium bibir Hyejin. Dan tak lama kemudian dia menjauhkan wajahnya dari Hyejin yang masih memejamkan matanya erat, dia hanya menempelkan bibirnya ke Hyejin. Dia tidak ingin melakukan ciuman yang terlalu dalam ataupun intim, bagi Daehyun ciuman lembut seperti itu sudah cukup untuknya. Karena menurut Daehyun, menunjukkan sebuah kasih sayang, perasaan, cinta dan juga ketulusan bukan melalui sentuhan fisik ataupun ciuman mesra. Melainkan melalui waktu.

Karna dengan waktu Daehyun pada akhirnya tahu perasaan  Hyejin yang sesungguhnya. Waktu membuktikan betapa tulusnya perasaan Daehyun pada Hyejin yang seorang Sunrise, seseorang yang seharusnya ia beritahukan pada kepada Pemimpin Clannya. Clan Dark Shadow. Bang Yongnam, yang juga appanya.

Waktu membuktikan betapa murninya cinta Daehyun pada Hyejin. Menunggunya dan selalu ada disampingnya meskipun Hyejin sendiri tak menyadari keberadaanya. Daehyun rela menjadi bayangan Hyejin selama bertahun – tahun dan mengosongkan hatinya untuk orang lain.

Melalui waktu Daehyun membuktikan bahwa dihatinya tidak ada orang lain selain Park Hyejin dan waktu menunjukkan betapa setianya Daehyun pada Hyejin. Ini menandakan bahwa melalui waktu kita bisa mengetahui kesetian kita pada seseorang yang kita cintai.

Dan, Daehyun percaya bahwa pada akhirnya waktu akan menunjukkan padanya. Bahwa waktu yang selama ini ia lewati dengan banyak cobaan, rasa sakit dan penderitaan berbuah sebuah senyuman dan kebahagian.

Daehyun tersenyum saat melihat Hyejin yang masih merapatkan kelopak matanya. “Buka matamu...”ucapnya lembut.

Hyejin pun membuka matanya lembut, dia tersenyum malu melihat Daehyun. Dan entah mengapa dia merasa wajahnya panas, dia pun mengipas – ngipas wajahnya sendiri dengan tangannya.

Daehyun tertawa kecil “Apa mau kubantu mendinginkannya nona Park Hyejin ? Wajahmu pasti sedang panas sekali...”goda Daehyun. “Lihat ! Bahkan pipimu sangat merah...”tambahnya yang semakin membuat Hyejin malu.

“Aaaiiisshhh !! Jinjja ?!!”Hyejin memukul dada Daehyun.

Daehyun tersenyum, pukulan Hyejin tidak sakit untuknya dan mungkin hanya dianggap angin lalu saja untuk Daehyun. Bagaimana tidak -_- ? Hyejin memukul dada Daehyun manja >.< #kyaaa *gubraak >.< *Author pingsan :P

Melihat Daehyun tersenyum, Hyejin pun tersenyum juga. Daehyun kemudian menarik Hyejin lagi kedalam pelukannya. Membuat yeoja cantik itu menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Daehyun. Daehyun mengembangkan senyum lebarnya seraya mengeratkan pelukannya pada Hyejin, saat ini dia merasa bahagia. Sangat bahagia, bahkan kata – kata tidak dapat melukiskan betapa bahagianya dia sekarang.

Hyejin kemudian tertawa geli didalam dekapan Daehyun, membuat Daehyun mengangkat kedua alisnya bingung. “Eoh ? Kenapa kau tertawa ?”tanyanya pada Hyejin.

Hyejin mengangkat sedikit wajahnya, menatap Daehyun yang lebih tinggi darinya. “Ye ? Eoh, aniya... Aku merasa kita seperti berada didalam sebuah film..”jawab Hyejin.

“Film ? Apa maksudmu ?”Daehyun tak mengerti.

“Oppa tahu film Twilight ?”

Daehyun mengangguk, dia tahu film itu. Film tentang kisah cinta antara Vampire dan Manusia. “Ne, lalu ?”tanyanya.

“Aku merasa seperti Bella...”jawab Hyejin dengan sebuah senyum.

“Bella ?”Daehyun mengangkat alis kirinya. “Euummm... Aku mengerti. Akkkhhhrggh... Kalau kau Bella, berarti aku Edward !”seru Daehyun tersenyum evil, dengan bangganya dia menyamakan dirinya dengan tokoh Edward Cullen yang super ganteng  >.< di film Twilight itu. *waks

“Ani ani ! Kau bukan Edward !”sahut Hyejin cepat seraya meregangkan pelukan Daehyun.

“Waeyo ? Bukankah Edward kekasih Bella ? Kalau kau Bella, tentu saja aku Edward !”balas Daehyun kekeh mempertahankan bahwa ia adalah Edward Cullen.

Hyejin melipatkan kedua tangannya kedada lalu memicingkan matanya, dia menatap Daehyun dari atas sampai kebawah. “Ckckck...”decak Hyejin menggelengkan kepala lemah.

“Waeyo ?”Daehyun menatap polos Hyejin.

“Edward itu tampan, tinggi, romantis dan lagi... Dia itu memiliki kulit putih pucat sedangkan oppa...”Hyejin tak melanjutkan kata – katanya, dia menatap Daehyun dari atas sampai kebawah lagi kemudian menggelengkan kepala nya.

“YAKK !! Aku ini sama seperti si Edward Cullen itu ! Tampan, tinggi dan romantis ! Buktinya aku membawamu kesini ! Bukankah berarti aku sama kerennya dengan si Edward Cullen itu -_-“sahut Daehyun tak terima seraya membusungkan dadanya seakan – akan ingin menunjukan pada Hyejin betapa kerennya dia.

“Oppa berbeda dengan Edward Cullen -_- ! Kulit oppa tidak seputih Edward Cullen.”celetuk Hyejin santai dengan wajah stoicnya.

Daehyun melebarkan matanya ke arah Hyejin. “MWOL ?!! AAAIIIISSHHH !! KAU INI !! Kulitku ini limited edition tahu !”balas Daehyun seraya mengerucutkan bibirnya kesal.

Melihat Daehyun memasang wajah kesalnya Hyejin tersenyum, dia menggeleng lemah. Hyejin tak menyangka sunbae dinginnya bisa memasang wajah seimut itu. Namun beberapa detik kemudian mereka saling bertukar pandang lalu tertawa kecil.

Daehyun perlahan menarik tubuh mungil Hyejin lagi dalam dekapannya, dia memeluk Hyejin erat seraya menghela nafas panjangnya dan Hyejin pun menyunggingkan senyumnya saat  Daehyun mendekapnya hangat.

“Hyejin...”panggil Daehyun lirih membelai puncak rambut Hyejin.

“Euummm...?”Hyejin hanya bergumam dan sedikit mengangkat wajahnya menatap Daehyun yang lebih tinggi darinya itu.

“Jadilah cahaya untuk ku....”ucap Daehyun lembut.

Hyejin menautkan alisnya bingung, tidak mengerti apa yang diucapkan Daehyun.

Daehyun tersenyum “Jadilah cahaya untuk ku... Bersinarlah untuk hatiku yang hitam dan tersembunyi... Hangatkan hatiku yang telah beku dengan cahayamu, sehingga aku bisa lebih bersinar dan tak ada orang lain yang dapat melihatku –Dark Shadow-. Agar aku selalu disisimu dan kau tetap berada didalam jangkauanku...”

Daehyun semakin mengeratkan pelukannya pada Hyejin. ‘Karna kau adalah orang yang sangat berarti untukku, dan aku akan menjagamu hingga akhir hidupku....’sambung Daehyun dalam hati.

~FLASHBACK END~

Daehyun tersenyum mengingat kejadian kemarin saat dia bersama Hyejin di Immortal Love Garden, dia tidak menyangka bahwa kemarin dia bisa mengatakan semua yang selama ini ada dihatinya pada Hyejin. Namja tampan itu merasa lega dan bahagia bisa mengungkapkan yang sejuujurnya pada Hyejin, yeoja yang sangat ia cintai.

‘Selamanya kau adalah malaikat dihidupku... Aku tidak peduli kau seorang Sunrise, karna dimataku kau adalah Hyejin, Park Hyejin... Yeoja yang sangat aku cintai...’Daehyun berkata dalam hati seraya melempar pandangannya menatap langit duniannya. ‘Meskipun ini akan berat dan melelahkan untukku nantinya, tapi aku percaya aku bisa melewatinya... Karena kau ada disampingku dan menggenggam erat tangannku...’sambungnya dalam hati.

TBC...

Sebenarnya tatoo apa yang ada dibawah telinga Jihye ? Dan bagaimana bisa Jihye mendapatkannya ? Akankah Daehyun mengetahuinya ?
Dan apa Daehyun benar – benar tidak akan peduli tentang Hyejin yang seorang Sunrise karna cintanya ?  Apakah Daehyun akan terus menerus menutupi kebenaran tentang Hyejin pada Yongnam dan Clannya ?

Kita tunggu kelanjutannya^^...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar