140212 B.A.P 1st Win

140212 B.A.P 1st Win

Senin, 17 Februari 2014

FF BLACK SHADOW Chap. 12


Author : @Choi_Jihye96

Main Cast:
All Member B.A.P
-Bang Yongguk as Pemimpin Clan Light Shadow
-Choi Junhong (Zelo) as Destroy Shadow
-Moon Jongup as Akropolis
-Jung Daehyun as Destiny Shadow
-Yoo Youngjae as Shadow from Clan Dark Shadow
-Kim Himchan as Shadow from Clan Light Shadow
-Yoo Yeon Ra (OC/Reader) as Shadow from Clan Light Shadow
-Park Hyejin(OC/Reader) as Sunrise
-????? (Temukan sendiri dalam ff^^)

Support Cast :
-Bang Yongnam as Pemimpin Clan Dark Shadow
-Park Minri (OC/Reader) as Istri Pemimpin Clan Dark Shadow
-Park Jaehee (OC/Reader)
-Seo Eun Kwang BTOB as Shadoww from Clan Light Shadow
-Lee Chang Sub BTOB as Shadow from Clan Light Shadow
-Jung Ihoon BTOB as Shadow from Clan Dark Shadow
-Chae Jinsuk MYNAME as Shadow from Clan Light Shadow
-Kang In Soo MYNAME
-Kim Seyong MYNAME as Shadow from Clan Dark Shadow
-Lee Ha Yi (Lee Hi) as Shadow from Clan Light Shadow

Special Cast :
-Song Dongwoon BEAST
-Song Jieun SECRET

Genre: Fantasy, Hurt, Romance, & Action
Rating: 13+
Theme Song (for Chap. 12) :
*Infinite – Man In Love
* U Kiss – Standing Still
*Infinite – Only Tears
*G.Na ft. Sanchez (Phantom) – Beautiful Day
* Evanescence – Lose Control
Lenght: Cont.

Author’s Note :
*FF ini murni buatan otak saya yang khayalan dan imajinasinya tingkat dewa^^.
*Istilah dan alur cerita ff ini murni buatan saya >.<
*Ini ff terinspirasi awalnya gegara nonton MV Shadownya Beast^^ trus sampai akhirnya fantasi saya yang berlebihan mulai bekerja (?) memimikirkan hal – hal diluar logika yang berhubungan dengan Shadow. Hehehee XD
*Yang gak suka, gak usah baca ya^^ *Apa ini ? #Plaakkk
* Bacanya jangan buru – buru, santai aja... :P
*WARNING : DILARANG KERAS MENGCOPAS FF !! Typo bertebaran dimana – mana !!

HAPPY READING^^ !!

****~ Kembalilah padaku suatu saat nanti, kembali disisiku dan bersamaku selamanya. Hanya kau yang bisa membuat hatiku bergetar dan gila. Kau mengisi, berbagi harimu siang dan malam denganku. Setiap hari kita menghabiskan waktu bersama, setiap hari kita saling mencintai. ~**** Bang Yongguk

AUTHOR P.O.V

‘KRIIIIINGGGGGG~’

Terdengar  bel sekolah berbunyi nyaring, tanda jam sekolah Haewon telah berakhir. Semua murid – murid Haewon High School pun berhamburan keluar dari kelas mereka masing – masing, tak terkecuali Daehyun dan Ilhoon.

“Kau mau kemana ?”tanya Ilhoon saat Daehyun malah berjalan menuju kelas 1A, bukannya menuju ke tempat parkir.

Daehyun berbalik, menatap Ilhoon lalu tersenyum. “Eoh ! Aku lupa !” Daehyun memukul kepalanya pelan lalu tertawa kecil, Ilhoon menatap tingkah Daehyun bingung. “Kau pulang saja duluan ! Aku ada sedikit urusan ;)”ujar Daehyun seraya mengedipkan satu matanya ke Ilhoon.

Ilhoon tersenyum, memantuk – mantukan kepalanya mengerti maksud Daehyun. “Kau ini ! Baiklah... Aku mengerti...”sahut Ilhoon sembari terkekeh geli lalu berjalan meninggalkan Daehyun menuju tempat parkir.

Daehyun tersenyum kecil melihat sahabatnya itu, lalu kembali melangkahkan kakinya menuju kelas 1A.  Kelas Park Hyejin. Namun langkahnya kembali terhenti saat seseorang memanggilnya.

“Daehyun hyung !!”

Daehyun berbalik, melihat siapa yang memanggilnya. Dia mengangkat kedua alisnya saat tahu siapa yang memanggilnya.Yoo Youngjae.  “Eoh ? Waeyo ?”tanyanya sedikit berteriak karna Youngjae berdiri agak jauh darinya.

Youngjae tersenyum, dia lalu berlari kecil menghampiri Daehyun yang tengah berdiri mematung melihatnya.

“Mana ?”Youngjae mengulurkan telapak tangan kanannya setelah sampai ditempat Daehyun, meminta sesuatu dari Daehyun.

“Apa ?”Daehyun menatap Youngjae bingung.

Youngjae memicingkan matanya saat Daehyun malah berbalik tanya pada dirinya. “Sapu tanganku ! Bukankah tadi pagi hyung meminjamnya -_- sekarang kembalikan..”ujar Youngjae dengan wajah stoicnya.

Daehyun menatap polos Youngjae, dan beberapa detik kemudian dia tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia lupa kalau tadi pagi dia meminjam sapu tangan Youngjae sebelum menemui Hyejin diperpustakaan.

“Mianhae... Aku lupa, hehehe...”ujar Daehyun polos.

Youngjae hanya memasang wajah datarnya, kemudian Daehyun mengeluarkan sapu tangan berlambang Pegasus dari saku celana nya dan memberikannya pada Youngjae.

“Ini... Gomawo sudah boleh meminjamkan harta karunmu itu...”ujar Daehyun sedikit mencibir Youngjae yang sangat protektif dengan sapu tangannya itu.

“Yakkk ! Kenapa kotor sekali hyung ?!!”protes Youngjae saat mendapati sapu tangan kesayangannya itu kotor dan banyak debunya. “Aigoo ! Lihatlah hyung ! Banyak sekali debu yang menempel..”Youngjae menatap frustasi sapu tangannya itu.

“Tenanglah ! Lagipula itu bisa dibersihkan..”ujar Daehyun santai.

Youngjae hanya mendengus kesal kemudian memasukan sapu tangannya itu ke saku blazer almamater sekolahnya.

“Sudah sana pergi !”usir Daehyun.

“Baiklah - baiklah! Ckckck...”decak Youngjae prihatin lalu segera pergi dari hadapan Daehyun dengan ekpresi sebalnya.

Daehyun hanya terkekeh melihatnya, kakinya yang semula terhenti kini kembali ia langkahkan lagi menuju kelas Hyejin. Perlahan tangan kanannya menyentuh dada kirinya, menekannya pelan. Sesekali Daehyun menghembuskan nafasnya untuk menetralkan perasaannya yang mulai gugup dan tak karuan karena akan bertemu Hyejin. Entah kenapa dia terus menerus tersenyum saat langkah kakinya semakin mendekati lorong kelas Hyejin.

Daehyun menghentikan langkahnya sejenak, menarik nafas dalam – dalam lalu menghembuskannya lembut. Setelah merasa tenang dan sedikit lebih baik, Daehyun kembali melangkahkan kakinya mendekati kelas Hyejin.

Beberapa murid yang baru saja keluar dari kelas mereka nampak tak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka, beberapa murid ada yang saling berbisik saat melihat Daehyun untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya ke lorong kelas murid tingkat 1. Ada beberapa yeoja yang berteriak histeris dan tersenyum senang saat bisa melihat Daehyun dari dekat, namun sayangnya Daehyun hanya memasang wajah dinginnya pada mereka.

“Ini benar kelasnya kan ?”Daehyun bertanya pada dirinya sendiri saat sudah berdiri disalah satu kelas, dia sedikit mendongakkan kepalanya menatap sebuah papan kecil yang tergantung disamping kelas pintu itu. ‘1A’

Daehyun tersenyum saat mendapati kelas yang didepannya adalah kelas Hyejin. Perlahan dia masuk kedalam kelas itu, membuat beberapa murid 1A yang masih berada didalam berteriak histeris saat melihat Daehyun. Tapi Daehyun tak memperdulikannya, dia mengedarkan pandanganya mencari sesosok yeoja cantik yang sangat ia ingin temui. Park Hyejin.

‘Itu dia !’seru Daehyun dalam hati, senyum mengembang terukir diwajahnya saat kedua mata coklat nya menemukan sesosok yeoja yang tengah membereskan buku – buku kedalam tas ranselnya. Hyejin.

Sepertinya Hyejin belum menyadari kehadiran Daehyun, dia masih sibuk membereskan buku – bukunya dan tampak acuh dengan teman – temannya yang sedang histeris. Melihat hal itu membuat Daehyun terus tersenyum karna kepolosan Hyejin, kemudian dia berjalan mendekati Hyejin.

“Eoh ?!”Hyejin terkejut saat sebuah tangan kekar membantunya membereskan buku – bukunya, dia kemudian mengangkat wajahnya dan mendapati Daehyun sudah berdiri dihadapannya dengan senyum manis yang terukir diwajahnya.

“Sunbae...”ucap Hyejin lirih saat melihat Daehyun.

“Ehemmm...”Daehyun memberikan isyarat pada Hyejin waktu yeoja cantik itu memanggilnya sunbae.

Seakan mengerti kesalahannya, Hyejin tersenyum kaku ke arah Daehyun. “Maksudku... Op..Oppa...”ralat Hyejin sedikit terbata.

Daehyun tersenyum senang mendengarnya, tapi tidak dengan Hyejin. Dia sedikit risih dengan keberadaan Daehyun yang ada didekatnya karna kini teman – temannya yang masih berada dikelas memandangnya sinis dan saling berbisik melihat kedekatannya dengan Daehyun.

“Dimana Lee Hi dan Yeo Ra ? Aku tidak melihat mereka...”tanya Daehyun polos. Tak memperdulikan murid – murid disekitarnya yang sedang memandang mereka berdua sinis.

“Ye ? Owh, mereka sudah pulang...”jawab Hyejin sedikit canggung.

“Euummm..”Daehyun hanya bergumam sembari mengangguk lemah.

Hyejin tersenyum kaku menanggapinya, sekilas Daehyun melihat senyum kaku Hyejin lalu tersenyum kecil kemudian menggelengkan kepalanya pelan prihatin.

“Ayo ! Sudah selesai...”seru Daehyun sembari membawa tas Hyejin ditangan kirinya dan tangan kanannya menggenggam erat tangan Hyejin, menarik paksa yeoja cantik itu hingga membuatnya sedikit terhuyung.

****

Dirumah Keluarga Song...

Jongup kini sedang duduk santai bersama Dongwoon di halaman belakang rumah sembari menikmati orange juice buatan Jieun sebelum dia pergi tadi. Mata Jongup terpejam, bibir tipisnya mengukir sebuah senyum kecil sedari tadi yang membuat Dongwoon bingung dengan tingkah Jongup yang tak seperti biasanya.

‘Kenapa dia ? Dari tadi hanya tersenyum, biasanya dia akan selalu berada disekitar Hyejin.. Kenapa sekarang malah berdiam diri disini ?’batin Dongwoon bingung melihat sikap Jongup yang tiba – tiba berubah santai dan tenang.

Padahal sebelum – sebelumnya Jongup selalu berdekatan dengan Hyejin, kini dia malah membiarkan Hyejin menjauh darinya. Bahkan dia mengijinkan Hyejin berangkat sekolah sendiri tadi pagi, dan lagi. Hyejin tadi menelponnya dan mengatakan akan pulang sedikit terlambat karna ada urusan dan dengan mudahnya Jongup mengijinkannya, biasanya dia akan melarangnya.

“Dia sudah menggunakan kalung Alektrona dan Phoenix...”ujar Jongup tiba – tiba. Dongwoon terkejut mendengarnya.

Perlahan Jongup membuka matanya dengan lembut lalu tersenyum tipis ke Dongwoon, dia bisa membaca pikiran seseorang. Jadi bukanlah hal sulit untuk membaca apa yang dipikirkan Dongwoon sekarang, apalagi Dongwoon berdekatan dengannya. Jadi dengan mudahnya dia bisa menebak apa yang dipikirkan Dongwoon.

“Kau tahu kenapa waktu itu aku tidak kembali bersama Hyejin ?” Pertanyaan retoris, Dongwoon tahu itu, dia menggeleng sebagai jawaban. “Karena aku  harus pergi ke langit..”Jongup memandang langit cerah kota Seoul, Dongwoon mengukutinya.

“Mengambil sebuah kalung yang dulu diberikan Alektrona padaku saat aku akan ditugaskan menjaga Hyejin. Kalung itu hanya bisa digunakan ketika Destiny Shadow dan Destroy Shadow mengalami fase perubahan sepenuhnya. Kalung itu berfungsi meredam kekuatan Hyejin dan mengaburkan sinar – sinar yang berada disekelilingnya, sehingga Shadow terpilih seperti Destiny  Shadow dan Destroy Shadow yang seharusnya mengalami rasa sakit karena bertemu Sunrise tidak akan mengalami rasa sakit. Dan pada akhirnya mereka tidak tahu kalau Hyejin adalah seorang Sunrise, walaupun mereka berdekatan dengan Hyejin ataupun menyentuhnya. Karena kalung itu telah melindungi Hyejin dari mereka.”ungkap Jongup.

“Jadi begitu...” Dongwoon mengangguk, dia mengerti sekarang. Pantas saja Jongup begitu santai dan tenang terhadap Hyejin hari ini, jadi ini sebabnya.

“Ne..” Jongup tersenyum simpul ke arah Dongwoon. ‘Dan dengan begitu, aku bisa mencari Aegle Shadow...’sambungnya dalam hati.

~FLASHBACK~

Jongup melangkahkan kakinya menuju kamar Hyejin setelah berbicara dengan Dongwoon dan Jieun.  Jongup diam sejenak, memejamkan matanya lalu masuk kekamar Hyejin tanpa membuka pintu kamar Hyejin terlebih dahulu, dia menembus pintu kamar Hyejin.

‘DEGG!’

Jongup kembali membuka matanya setelah berada didalam kamar Hyejin, dia tersenyum saat mendapati Hyejin sedang membaca buku didepan komputer dengan earphone terpasang dikedua telinganya.

‘Ternyata dia belum tidur...’ Jongup berkata dalam hati.

Jongup lalu melangkahkan kakinya mendekati Hyejin dan menepuk bahu yeoja cantik itu pelan, Hyejin menoleh.

“Eoh ? Jongup oppa...”Hyejin melepas earphone yang terpasang ditelinganya saat melihat Jongup berdiri dibelakangnya dan meletakan buku yang sedang ia baca.

Jongup tersenyum. “Apa oppa mengganggumu ?”tanyanya.

Hyejin menggeleng kecil sembari tersenyum simpul. “Aniya...”ucapnya.

Jongup kemudian duduk dipinggir tempat tidur Hyejin  berhadapan dengan yeoja cantik itu yang tengah duduk disebuah kursi.

Jongup kembali tersenyum, dia kemudian mengulurkan sebuah kalung ke Hyejin. “Pakai ini...”pintanya. Hyejin menautkan alisnya bingung,  menatap kalung Alektrona dan Phoenix yang ada ditangan Jongup. “Ini untuk melindungimu....”tambah Jongup.

“Melindungiku ?”Hyejin tidak mengerti apa yang dibicarakan Jongup.

Jongup mengangguk lalu mendekatkan dirinya ke Hyejin, memasangkan kalung itu ke leher Hyejin. “Sekarang, kau bisa pergi kemanapun tanpa harus ada aku disisimu... Karna kalung ini akan melindungimu...”ujar Jongup.

Hyejin hanya terdiam mendengar perkataan Jongup, karna dia memang tidak mengerti sama sekali dengan semua hal yang baru saja dikatakan Jongup. Bahkan dia tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya adalah seorang Sunrise.

‘Kau akan baik – baik saja sekarang.  Karna tidak akan ada satupun Shadow yang bisa tahu kalau kau seorang Sunrise... Hyejin...’ucap Jongup dalam hati seraya menjauhkan dirinya dari Hyejin setelah memasang kalung itu ke leher yeoja cantik itu.

“Baiklah ! Sudah malam, lebih baik sekarang kau tidur. Besok kau harus sekolah.”seru Jongup. Hyejin tersenyum mendengarnya.

Jongup menatap kalung yang dileher Hyejin sekilas, tersenyum simpul lalu beranjak dari tempatnya. “Tidurlah..”ujar Jongup, Hyejin mengangguk mendengarnya. “Dan mulai besok kau harus berangkat sekolah menggunakan bus. Karna mulai sekarang kau harus melakukan apapun sendiri, kau harus terbiasa mandiri mulai dari sekarang.”lanjutnya.

 “Mwol ?” Hyejin menatap Jongup tak percaya. Dia sangat terkejut mendengar apa yang baru saja dikatakan Jongup padanya.

Jongup hanya tersenyum, dia membuka pintu kamar Hyejin lalu keluar begitu saja tanpa memperdulikan Hyejin yang masih sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia katakan.

Sedangkan dibalik pintu Jongup tersenyum simpul lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya, dan Hyejin. Dia masing memasang wajah terkejutnya, menatap polos daun pintunya setelah Jongup keluar dari kamarnya beberapa detik yang lalu.

‘Kenapa dia ?’tanya Hyejin dalam hati. Dia memiringkan kepalanya polos, bingung dengan sikap Jongup yang sangat aneh. Bagaimana bisa Moon Jongup yang dingin dan selalu protektif padanya berubah menjadi hangat dan santai seperti itu ? Pikir Hyejin.

Tangan kanan Hyejin menyentuh kalung yang sudah terpasang cantik dilehernya. “Melindungiku ?” Hyejin mengusap liontin kalung itu lembut.

~FLASHBACK END~

Ingat Chapter 10 ?

Ketika Zelo bertemu dengan Hyejin yang merupakan Sunrise untuk pertama kalinya ? Tapi tidak merasakan sakit sama sekali walaupun sangat dekat dengan Sunrise ?

Inilah jawabannya, kenapa Zelo ketika bertemu Hyejin dia tidak merasakan sakit. Semua karna kalung Alektrona dan Phoenix yang diberikan Jongup pada Hyejin, kalung itu memiliki kekuatan untuk meredam dan mengaburkan diri Hyejin yang seorang Sunrise.
Itulah mengapa Zelo tidak tahu bahwa orang yang didekatnya saat itu adalah seorang Sunrise.

Tapi sayangnya Jongup tidak tahu kalau ada Shadow yang sudah mengetahui siapa Hyejin yang sebenarnya dan Shadow itu adalah Daehyun dan Youngjae. Serta seseorang yang berdiri dibalik kerimbunan pohon malam itu yang sampai saat ini belum diketahui sosoknya. Saat Daehyun dan Youngjae mengetahui tentang Hyejin yang seorang Sunrise.

****

Dirumah Yongguk... (Istana Clan Light Shadow)

Terlihat disudut Istana Clan Light Shadow. Tepatnya ditaman belakang Istana Clan Light Shadow, Pemimpin Clan Light Shadow. Bang Yongguk. Tengah duduk disebuah bangku kecil disekitar taman bunga istananya itu, matanya memandang lurus hamparan bunga Marigol yang ada dihadapannya. Bunga favorit Park Minri, yeoja yang sangat ia cintai.

Yongguk tersenyum simpul melihat hamparan bunga – bunga itu bergerak lembut tertiup angin, entah mengapa setiap melihat bunga – bunga itu dia merasa dekat dengan Minri walaupun sebenarnya dia jauh dari Minri.

YONGGUK P.O.V

Di bawah langit yang sama, ditempat yang berbeda. Untuk sementara kita terpisahkan, Park Minri...

 “Kumohon jangan lupakan aku Minri..”ucapku lirih seraya tersenyum miris.

Kau tahu Minri ? Saat angin dingin menyentuh ujung jariku, suara tawamu yang dulu kembali terdengar ditelingaku. Membuatku menyunggingkan senyum tipis, setiap aku mendengarnya. Kedua matamu yang menyinari wajahku, aku merindukannya Minri.

Tapi, sekarang aku kesepian Minri... Aku menangis dan terus menangis setiap mengingat kebodohanku yang meninggalkanmu waktu itu. Bahkan bibirku kaku sehingga tak bisa mengatakan kata - kata itu, kata – kata ‘Mianhae..’

Mianhae... Karena aku tak bisa melindungimu saat itu. Mianhae... Aku meninggalkanmu tanpa penjagaan. Mianhae... Seharusnya aku menjagamu dan membuatmu tetap disisiku. Tapi nyatanya ? Aku....Aku...

Mungkinkah kau tahu ? Orang yang membiarkanmu pergi dan berbalik menggenggam hatimu, orang itu adalah aku. Kumohon ingat aku Minri, jeball... Jangan lupakan aku... Aku mohon Minri...

Kembalilah padaku suatu saat nanti, kembali disisiku dan bersamaku selamanya. Hanya kau yang bisa membuat hatiku bergetar dan gila. Kau mengisi, berbagi harimu siang dan malam denganku. Setiap hari kita menghabiskan waktu bersama, setiap hari kita saling mencintai.

“Tapi sekarang, aku tak memilikimu dan yang bisa kulakukan hanya meneteskan air mataku....”

Dulu, setelah kau menghilang dari sisiku. Aku mencoba melupakanmu, tapi tetap tidak bisa ! Yang ada difikiranku hanya kau, Park Minri. Dan kau tahu ? Karena keegoisanku itu yang ingin melupakanmu, membuatku mudah marah karena hal – hal kecil.

Malam – malam tanpamu terasa begitu berat Minri, membuatku gila !! Dan sekarang, semua tentangku menghilang dari ingatanmu... Semua tentangku menjadi debu...

 “Aku mencintaimu Minri... Kumohon jangan lupakan aku... Ingatlah aku, Bang Yongguk... Orang yang sangat mencintaimu..”

 ****

Di Istana Clan Dark Shadow...

Seorang yeoja cantik tengah berdiri dibalkon kamarnya yang megah dan mewah. Park Minri, yeoja cantik itu adalah Park Minri. Kini dia tengah menatap langit dunianya kosong, mata hitamnya yang sayu sesekali berkilat menjadi biru. Menandakan bahwa dia sedang sedih sekarang, wajah cantiknya yang dari tadi tanpa ekspresi perlahan menyunggingkan sebuah  senyum yang terlihat begitu menyedihkan dan menyesakkan. Kemudian dia memejamkan matanya, menarik nafas dalam – dalam lalu menghembuskannya lemah. “Aku mencintaimu Bang Yongguk...”ucapnya kemudian.

****

Ditempat lain...

Terlihat Zelo yang baru saja keluar dari mobil sport hitamnya yang terparkir didepan sebuah cafe disekitar kawasan Gangnam sembari membawa sebuah kotak berwarna biru ditangan kanannya.

Mata rusanya dengan seduktif memperhatikan sekitarnya, mencari seseorang. Dan beberapa detik kemudian wajah tampannya menyunggingkan sebuah senyum saat melihat seorang yeoja cantik, Jucy. Yang berdiri tak jauh darinya seraya melambaikan tangannya ke arah Zelo.

“Itu dia !”seru Zelo saat melihat Jucy.

Zelo segera menghampiri Jucy yang terus tersenyum ke arahnya. Entah mengapa Zelo merasa sangat bahagia ketika melihat yeoja yang baru dia kenal itu, bahkan jantungnya terus berdegup dengan sangat cepat saat dia semakin dekat dengan yeoja cantik itu.

“Maaf membuatmu menunggu terlalu lama..”sesal Zelo setelah sampai dihadapan Jucy.

Jucy tersenyum.”Aniya, aku baru saja datang..”ucapnya.

Zelo tersenyum kaku, dia merasa tidak enak hati dengan Jucy. Karna Zelo tahu bahwa Jucy baru saja berbohong padanya dengan berkata baru saja datang.  Padahal terdapat 2 gelas lemon tea didekatnya. Yang satu sudah kosong dan yang satu lagi masih setengah, menandakan sebenarnya Jucy sudah datang sedari tadi.

Zelo menarik sebuah kursi lalu duduk berhadapan dengan Jucy yang sudah duduk ditempatnya. “Ini...”Zelo mengulurkan kotak berwarna biru yang ditangannya ke Jucy.

Jucy menaikkan kedua alisnya bingung.

Zelo tersenyum tipis melihat ekspresi bingung Jucy. “Kau bilang aku harus mengganti iPod mu yang rusak waktu itu...” ingat Zelo.

“Eoh, ne ! Mianhae... Aku lupa ! Hehehee...”Jucy tertawa kecil kemudian meraih kotak itu.

“Aku tidak tahu kau suka warna apa, jadi aku memilihkan warna biru untukmu... Aku harap kau suka..”ujar Zelo saat Jucy membuka kotak iPod itu.

Jucy mengangkat wajahnya, tersenyum simpul ke arah Zelo. Membuat namja tampan dihadapannya itu salah tingkah karna senyumnya.  “Aku suka...”ucapnya.

Zelo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, entah mengapa dia tiba – tiba merasa sangat gugup berhadapan dengan Jucy. Ditambah jantungnya yang terus berdegup kencang tak beraturan, semakin membuatnya gugup dan tak tahu harus melakukan apa. Sesekali dia menatap Jucy yang tengah sibuk dengan iPod pemberiannya, namun ketika Jucy mengangkat wajah cantiknya menatap Zelo. Namja tinggi itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain seraya menggaruk rambut kepalanya yang tidak gatal lalu tersenyum kaku ke arah Jucy. Yeoja cantik itupun hanya tertawa kecil dalam hati melihat sikap Zelo lalu kembali sibuk dengan iPod barunya.

Sedangkan diseberang jalan, sepasang mata coklat milik yeoja cantik tengah menatap Zelo dan Jucy dari kejauhan. Yeoja cantik itu adalah Yeon Ra. Dia tidak sengaja melihat Zelo dan Jucy yang tengah bersama disebuah cafe.

“Yeon Ra ! Kau sedang apa ? Cepat !!”panggil Lee Hi saat melihat Yeon Ra malah berdiri mematung, bukannya segera masuk ke taksi yang baru saja ia panggil.

“Ye ? Eoh....”Yeon Ra tersadar, dia segera mendekati Lee Hi dan segera masuk kedalam taksi itu bersama Lee Hi.

Dan ketika didalam taksi Yeon Ra tak mengeluarkan sepatah katapun, dia hanya memandang keluar jalanan kota Seoul dari dalam kaca taksi yang ia tumpangi bersama Lee Hi. Lee Hi yang tak tahu apa yang terjadi dengan Yeon Ra hanya diam dan sibuk bermain dengan ponselnya.

‘Siapa yeoja itu ? Dan kenapa Zelo terlihat sangat dekat dengan yeoja itu ? Dan bagaimana bisa dia duduk di cafe itu ? Bukankah dia membenci keramaian disuatu tempat...’

Otak Yeon Ra kini dipenuhi pertanyaan yang membingungkan tentang Zelo dan yeoja yang bersama Zelo di cafe tadi  –Jucy- Dia tahu Zelo bukanlah type seseorang yang mudah dekat dengan orang lain. Dan lagi, Zelo selalu mengenalkan teman – temannya pada Yeon Ra dan yang Yeon Ra tahu Zelo tidak punya teman yeoja. Hanya dia satu – satunya teman yeoja yang dimiliki Zelo. Tapi nyatanya tadi Zelo bersama seorang yeoja yang Yeon Ra sama sekali tidak mengenalnya, membuat Yeon Ra bertanya – tanya tentang siapa yeoja itu.

****

_21:47 KST_

Sebuah mobil audi hitam berhenti tepat didepan sebuah rumah besar berpagar coklat. Mobil itu adalah mobil Jung Daehyun, kini dia sudah berada didepan rumah keluarga Song. Mengantar Hyejin pulang setelah mengajaknya pergi suatu tempat.

Didalam mobil, terlihat Daehyun dan Hyejin yang tengah saling bertukar pandang dengan senyum terukir diwajah mereka. Terutama Daehyun, dari senyumnya terpancar sebuah kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata – kata dan tangannya menggenggam erat tangan Hyejin. Begitupula Hyejin, dia menggenggam erat tangan Daehyun. Sangat erat.

“Masuklah...”Daehyun membuka suara lembut, mata coklatnya memandang kedalam mata Hyejin.

Hyejin tersenyum, dia mengangguk. “Ne.”ucapnya.

Perlahan Daehyun melepaskan genggamannya tangannya dari tangan Hyejin, kemudian mendekatkan wajahnya ke Hyejin. Menatap kedua manik mata Hyejin sejenak, lalu tersenyum. Hyejin pun menutup kedua matanya saat Daehyun semakin mendekatkan wajahnya dan....

Chuuu~

Daehyun mencium Hyejin. Lebih tepatnya mencium kening yeoja cantik itu lembut, Hyejin tersenyum simpul saat Daehyun menciumnya. Kemudian Daehyun menjauhkan wajahnya dari Hyejin.

“Hati - hati...”ujar Hyejin seraya keluar dari mobil Daehyun.

“Ne..”sahut Daehyun.

Hyejin kemudian melambaikan tangannya ke arah Daehyun sebelum dia benar – benar masuk kedalam rumah dan dari dalam mobil terlihat Daehyun juga melambaikan tangannya kecil dengan senyum mengembang diwajahnya ke arah Hyejin.

Hyejin kemudian membuka gerbang rumah keluarga Song dan masuk kedalam rumah besar berpagar coklat itu. Sedangkan Daehyun dia belum juga menghidupkan mesin mobilnya dan pulang, karena dia ingin memastikan Hyejin benar – benar sudah masuk kedalam rumah itu dan pergi kekamarnya.

Daehyun memejamkan matanya, untuk melihat Hyejin yang berada didalam rumah keluarga Song dan ternyata Hyejin kini sudah berada dikamarnya setelah mengobrol dengan Jieun sebentar. Dan Daehyun dapat melihat Jongup, sang Akropolis tidak ada dirumah sekarang.

‘DEGGGG’

Daehyun membuka matanya kembali, sekilas matanya berkilat biru kehijauan setelah menerawang rumah keluarga Song. Daehyun kemudian menghidupkan mesin mobilnya dan segera melesat pergi.

Sembari berkonsen menyetir, Daehyun meraih ponselnya dengan tangan kirinya. Hendak menelpon Youngjae namun sedetik sebelum dia meraih ponselnya, Daehyun mengerem mobilnya dan membanting stir mobilnya kekanan hingga membuat mobilnya itu berputar – putar selama beberapa menit sampai akhirnya berhenti.

‘Hhhhh.... Hhhhhh...... Hhhhhh~’

Nafas Daehyun memburu, jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Segera dia mengangkat wajahnya yang tertunduk di stir mobil, mengedarkan pandanganya ke depan dari dalam mobil.

“Dimana orang itu ?!!”seru Daehyun, dada nya masih naik turun karna nafasnya yang belum stabil sepenuhnya. Raut wajahnya terlihat panik dan cemas.

‘BLAAMM’

Daehyun membanting pintu mobilnya lumayan keras saat keluar dari mobil audi hitamnya itu. Dia kembali mengedarkan pandangannya lagi saat berada diluar mobilnya. Tadi, saat dia hendak mengambil ponselnya, Daehyun melihat ada seseorang yang berdiri tepat didepan mobilnya yang sedang melaju kencang. Alhasil dia pun mengerem mobilnya dan membanting stir ke kanan, tapi untungnya jalanan yang dia lewati sedang sepi. Kalau tidak, mungkin dia akan menabrak mobil yang disekitarnya dan membuat banyak korban berjatuhan.

“Hhhhhhh..... Hhhhh~..... Dimana orang itu ?!! Bagaimana bisa dia berdiri ditengah jalan ?!!!”gerutu Daehyun dengan nafas yang masih memburu.

‘BRAAAGGHH!’

Tiba – tiba muncul seorang namja tepat diatas mobil Daehyun, membuat mobil Daehyun sedikit rusak dibagian atas. Lebih tepatnya dibagian yang diinjak namja itu.

Daehyun menoleh, matanya melebar saat melihat seseorang yang hampir ia tabrak tadi sekarang sudah berdiri diatas mobilnya dan membuat mobilnya rusak.

“YAKKK !!!! APA YANG KAU LAKUKAN ?! KAU MERUSAK MOBILKU !!!”teriak Daehyun geram menunjuk – nunjuk orang yang berdiri diatas mobilnya itu.

Perlahan namja itu mengangkat wajahnya. Moon Jongup. Orang yang hampir ditabrak Daehyun tadi adalah Moon Jongup, Akropolis. Dan kini dia memicingkan matanya, menatap Daehyun tajam.

“Ak... Ak... Akropolis...”Daehyun tergagap. Matanya melebar saat mendapati Akropolis. Moon Jongup, kini ada dihadapannya.

Daehyun sudah lama tahu bahwa Moon Jongup adalah seorang Akropolis, karna selama di Jepang dia selalu memperhatikan Hyejin dan Jongup yang selalu pergi bersama – sama. Apalagi aura pembunuh Akropolis yang sangat kuat selalu mengelilingi Jongup. Membuat Daehyun yang merupakan Destiny Shadow, musuh terbesar Akropolis. Bisa merasakan aura itu walaupun dari kejauhan.

“GGGGGRRRRHHHHH....”Jongup menggeram keras, dia masih menatap tajam Daehyun.

Perlahan garis hitam tebal muncul disekitar kelopak matanya yang sipit dan tajam itu, iris matanya berubah menjadi merah membara laksana api yang siap membakar apapun, kedua tangannya mengepal dan percikan api muncul dari kepalan tangannya itu.

“KAU BUKAN MANUSIA !!! SIAPA KAU ?!!!”tanya Jongup penuh amarah, sepertinya dia merasakan aura berbeda yang keluar dari tubuh Daehyun.

“Ak... Aku.... Akkkhh !” Daehyun memutuskan ucapannya karna Jongup kini sudah ada dihadapannya dan mencekik lehernya dengan sangat kuat.

“SIAPA KAU ?!!!!”tanya Jongup lagi menguatkan tangannya yang sedang mencekik Daehyun.

‘BUUAAAGGGHHH!’

Jongup membanting kuat Daehyun hingga membuat aspal jalanan yang dihantam tubuh Daehyun itu hancur, membentuk sebuah lubang dan memperlihatkan tanah yang ada dibawah aspal itu.

“Aaaakkkhh !!”Daehyun meringis kesakitan. Dia merasa seluruh tubuhnya sangat sakit dan darah segar mulai mengalir dari pelipisnya.

Dan bersamaan keluarnya darah dipelipis Daehyun, Jongup melihat asap hitam tipis didarah itu dan perlahan luka dipelipis Daehyun menghilang begitu saja. Melihat hal itu mata Jongup langsung melebar, dia mengepalkan tangannya semakin kuat. Api membara muncul di kedua tangannya.

“Shadow... TERNYATA KAU SEORANG SHADOW !!!”teriak  Jongup keras.

Daehyun mengangkat wajahnya menatap Jongup yang tengah berteriak ke arahnya. Perlahan dia bangkit berdiri, menegakkan punggungnya sembari memegang dadanya yang masih terasa sedikit sakit. “Ne ! Aku memang seorang Shadow, tapi aku tid.. AAKKKHHH !”

‘BAAAAAMMMM!’

Jongup melemparkan Wrecking Fire Ball ke arah Daehyun. Hingga membuat namja tampan itu terpelanting dan membentur kaca bagian depan mobilnya sendiri hingga pecah berkeping – keping tanpa menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu pada Jongup.

Daehyun tahu saat ini jiwa Akropolis Jongup sedang membara karna mengetahui bahwa dia seorang Shadow. Karna Akropolis sangat membenci Shadow, dia selalu berpikir bahwa Shadow akan merebut Sunrise dari tangannya kemudian melukainya -Sunrise-. Padahal Daehyun tidak begitu, dia ingin mengatakan bahwa dia berbeda dengan Shadow yang lain. Dia tidak akan melukai Sunrise karna dia mencintai Sunrise –Hyejin-.

‘SRRREEETTT!’

Belum sempat Daehyun berdiri, Jongup dengan cepat sudah berada dihadapan Daehyun lagi dan merobek bajunya kasar. Alhasil, membuat gambar Mormo –Monster dunia bawah tanah yang menakutkan- dan Akhlis –Dewa kematian- yang berada didada Daehyun terlihat jelas.

Mata Jongup melebar saat melihat kedua gambar itu, dia menatap Daehyun yang sedang kesakitan sekilas lalu menatap kedua gambar yang ada di dada Daehyun itu lagi. “Kau... Kau DESTINY SHADOW !!!”seru Jongup menatap Daehyun tak percaya seraya berjalan mundur menjauh dari Daehyun.

“Akkkkhhh !”Daehyun berusaha bangkit berdiri dari tempatnya. “Aaakkhh ! Ne, aku Destiny Shadow...”sahut Daehyun. Sesekali dia meringis sakit saat menggerakkan tubuhnya yang baru saja terkena Wrecking Fire Ball milik Jongup yang bisa membunuh 100 Shadow sekaligus.

Mendengar pengakuan Daehyun, mata Jongup kembali memicing dan berubah tajam. Sangat tajam, bahkan lebih tajam dari tadi. Rambut hitamnya berubah menjadi merah menyala, kedua matanya semakin berapi – api menatap Daehyun dan tangannya kembali mengeluarkan Wrecking Fire Ball yang sangat besar. Bahkan lebih besar dari  Wrecking Fire Ball yang ia hantamkan ke Daehyun tadi.

Melihat hal itu, Daehyun memejamkan matanya pasrah. Walaupun dia seorang Destiny Shadow dan lebih kuat dari Jongup, dia tidak mau melukai Jongup. Karna menurut Daehyun kalo sampai dia melukai Jongup, pasti Hyejin akan sangat sedih dan pada akhirnya Hyejin akan membenci dia.

“HYYAAAAAAAAAAAAAA !!!!”

‘BRRRUUUUUAAAAGGGHHH!!’

Saat Jongup akan melayangkan Wrecking Fire Ball nya ke Daehyun, seseorang berjubah hitam menendang Jongup dengan sangat kuat hingga membuatnya terpental jauh dari tepat dimana ia berdiri. Kemudian seseorang berjubah hitam itu dengan cepat langsung memapah Daehyun yang tak sadarkan diri dan pergi menghilang bersama kepulan asap abu – abu disekilingnya, meninggalkan mobil Daehyun dan aspal jalanan yang hancur karena perbuatan Jongup. Namun sedetik sebelum dia pergi, seseorang berjubah hitam  itu menjentikan jarinya ke arah mobil Daehyun dan aspal jalanan yang hancur itu. Seketika semuanya kembali seperti semula, seakan – akan tidak pernah terjadi apa – apa ditempat itu tadi.

“SIAL !!! SEHARUSNYA AKU BISA MEMBUNUH SHADOW BERENGSEK ITU !!! SIAPA ORANG TADI ?!!!”umpat Jongup seraya menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya.

****

Ditempat lain... (Istana Clan Dark Shadow)

Terlihat seseorang berjubah hitam menyandarkan tubuh lemah Daehyun disebuah sofa besar berwarna hitam. Sepertinya Daehyun dibawa kesuatu tempat atau lebih tepatnya, disebuah kamar yang ada di Istana Clan Dark Shadow. Sepertinya kamar itu milik seseorang berjubah hitam yang baru saja menolong Daehyun menghindari serangan Wrecking Fire Ball milik Jongup tadi.

‘PLEETAAKK!’

“AAAWWW!”

Sebuah jitakan mendarat mulus ke kepala Daehyun yang langsung membuat namja tampan itu tersadar, karna dia tidak sepenuhnya pingsan -tak sadarkan diri-.

“Sampai kapan kau akan terus memejamkan matamu itu bodoh ?!!”cibir orang berjubah hitam itu.

‘Eoh ? Suara itu ? Aku sepertinya mengenalnya...’batin Daehyun saat mendengar suara orang itu.

Perlahan Daehyun membuka matanya yang tengah terpejam dengan lembut, dan terlihatlah seorang yeoja bermata biru berkilat dengan rambut light brown yang tergerai indah tengah berdiri dihadapan Daehyun dengan senyum tipis terukir diwajahnya.

“Jihye...”ucap Daehyun tak percaya melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

Yeoja itu menarik sudut bibirnya lebih dalam, hingga membuat senyum tipisnya berubah menjadi senyum mengembang. Kemudian dia melepas jubah hitam yang ia kenakan, menatap Daehyun yang tengah memasang wajah bodohnya.

“Ne ! Ini aku ! Jung Jihye ! Adikmu, Jung Daehyun...”

TBC...

Jadi sapu tangan berlambang Pegasus yang dibawa Daehyun adalah milik Youngjae ? Apakah Youngjae Shadow berlambang Pegasus yang dimaksud Changsub ? Shadow yang bisa menggunakan pedang Chrysaor ? Lalu, akankah Zelo tahu bahwa Hyejin adalah seorang Sunrise ? Dan bagaimana bisa Minri menyebutkan nama Yongguk ? Apa ingatannya sudah kembali ?
Lalu kenapa Daehyun bisa mencium Hyejin ? Apakah terjadi sesuatu di antara mereka ? Sebenarnya tempat apa yang dikunjungi Daehyun dan Hyejin ? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya pada Jongup setelah bertemu dengan Destiny Shadow –Daehyun- ? Dan siapa Jung Jihye ? Apakah dia Aegle ? Adik Zelo yang menjadi adik Destiny Shadow, Jung Daehyun ?

Kita tunggu kelanjutannya di Chapter selanjutnya^^

Sejuta pertanyaan yang membingungkan^^ #PLAKK
Kekekeke~ Mian >.< ff “BLACK SHADOW” emang sengaja author masukin banyak teka – teki dan mystery, supaya reader yang dari awal baca ff “BLACK SHADOW” gak cuman baca ff nya. Tapi berfikir buat mecahin teka – teki dan mystery yang ada didalam ff “BLACK SHADOW” :D contohnya Someone P.O.V, Siapa Destiny Shadow dan Siapa Akropolis yang pernah jadi tanda tanya reader dan akhirnya terpecahkan :D

Okay^^ Reader... Comment + Like okay ;)

Maaf kalo Chapter 12 mengecewakan atau yang lainnya >.< Mianhae....

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar