140212 B.A.P 1st Win

140212 B.A.P 1st Win

Minggu, 09 Juni 2013

FF Because Of You, My Love.... Chap 1

Author                  : @Choi_Jihye96
Main Cast            :
-Jung Daehyun
-Park Yura
- Other Cast.
Genre                     :  Romance, Sad
Rating                   :  PG15
Theme Song        : Secret – Because Of You
Lenght                  : Cont.
Note                     :
*FF ini sebelumnya pernah di post di Fanpage milik saya B.A.P Indonesia dengan nama author Owner KicMay.
*FF ini murni buatan otak saya dengan khayalan tingkat dewa.
*FF ini terinspirasi dari lagu Because Of You milik Secret.


Prolog                  :

            Dulu, dengan maksud menghapusmu. Aku menghapus fotomu, aku mencoba membuat rencana dan bertemu teman-teman. Setelah satu hari berlalu, pikiran tentangmu pergi semakin jauh sehari. Tetapi kenangan-kenangan itu datang sehari lebih dekat. Aku rasa aku tidak bisa melupakanmu.’

Yura P.O.V

Aku perlahan – lahan membuka kedua mataku. Kulihat sinar matahari mulai menyapaku melalui jendela kamarku, kudengar kicauan merdu dari burung – burung yang dipepohonan dekat kamarku. Aku perlahan bangkit dari tempat tidurku, aku menghirup nafas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan.

“Pagi yang cerah, apa kabarmu ?”

Aku bertanya pada seseorang yang kuharap ada disampingku. Hari ini, lagi. Aku kembali memaksakan diriku untuk tersenyum. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan berjalan menuju balkon kamarku. Aku merentangkan kedua tanganku dan sedikit mendongakan wajahku ke atas agar aku bisa merasakan hangatnya sinar mentari pagi.

“Hari ini masih sama, apa kau tau ? Hari ini aku masih mencintaimu, hanya mencintaimu.. Jung Daehyun....”

Daehyun,  aku selalu merindukanmu. Tiap detik, tiap menit, tiap jam, tiap hari. Aku selalu merindukanmu.Aku tau kau pasti akan mengatai aku bodoh karena selalu merindukanmu. Walaupun begitu,aku akan selalu terus merindukanmu. Senyumanmu,wajahmu,matamu,hidungmu dan apapun yang ada di dalam dirimu. Aku merindukannya.

Dulu, dengan maksud menghapusmu. Aku menghapus fotomu, aku mencoba membuat rencana dan bertemu teman-teman. Setelah satu hari berlalu, pikiran tentangmu pergi semakin jauh sehari. Tetapi kenangan-kenangan itu datang sehari lebih dekat. Aku rasa aku tidak bisa melupakanmu.
 Jung Daehyun...

“.. Kau tau, kau itu sangat berarti untukku. Jadi kumohon hiduplah dengan baik, dengan sangat baik.”

Kata – kata itu sampai saat ini masih terngiang ditelingaku Jung Daehyun.

~Flashback~

Terlihat seorang namja sedang mengendap – endap masuk kekamar seorang yeoja yang tengah tertidur pulas dimalam hari, namja itu adalah Jung Daehyun. Dia tengah berusaha masuk kekamar seseorang. ‘Kreekkk’ Daehyun membuka jendela kamar yang seperti dia sudah tau kalau sang pemilik tidak pernah menguncinya dengan benar. Dia kemudian langsung melompat masuk melalui jendela itu, namun dia terlihat meringis kesakitan memegang tangannya yang terinjak sepatunya sendiri ketika ingin melompat dari jendela tadi.

“Dasar Park Yura bodoh ! Sudah kubilang jangan tidur dulu, dia malah tidur..” gumamnya lirih.

Kemudian dia perlahan – lahan berjalan menghampiri yeoja bernama Park Yura itu, yang tengah tertidur pulas ditempat tidurnya. Daehyun berusaha membangunkan Yura yang tertidur pulas dengan hati – hati dan perlahan agar tidak membuat penghuni rumah lainnya ikut terbangun juga. Dan tak lama Yura mulai membuka kedua matanya, dia langsung membulatkan kedua matanya ke arah Daehyun yang sudah ada disampingnya..

“Kau.. Ken...” Daehyun langsung membukam mulut Yura dengan kedua tangannya agar jangan berisik.

“Shttttt....... Diamlah... Nanti kita ketahuan, kajja ! Cepat ambil sweatermu, nanti kita terlambat !”

Yura  hanya mengangguk pelan, dan segera menuruti perkataan Daehyun. Dia langsung meraih sweater pink nya dan sepasang sepatu flat putihnya. Mereka lalu keluar melalui jendela kamar, Daehyun memegang kedua tangan Yura, menjaganya agar tidak terjatuh saat melompat. Mereka langsung berlari ke arah jalan dekat rumah Yura, dan terlihat sebuah mobil sport berwarna merah berada disananya.

“Huftttttttttttttttttttttt...... “

Yura menghela nafas panjangnya, nafasnya memburu karena berlari tadi. Sedangkan Daehyun tertunduk lesu, nafasnya juga terlihat memburu. Dia kemudian mendongakkan wajahnya dan tersenyum ke arah Yura. Yura pun tersenyum kearah Daehyun, tapi 3 detik kemudian wajahnya berubah dingin dan menatap Daehyun dengan geram.

“YAKKKK !!!! Dasar micheosseo ! Kau...Jung Daehyun, kenapa masuk tiba – tiba  masuk kekamarku tadi ?! Hahh ?! Kau mau mati ?!” Yura berteriak ke arah Daehyun, Daehyun yang seakan tau kalau Yura akan berteriak tadi langsung menutup kedua telinganya.

“Jung Daehyun..!”

“Aaaiiishhh... Sudahlah ! Lagi pula itu salahmu !”

“Salahku ?!”

“Ne, sudah kubilang jangan tidur dulu tadi. Apa kau lupa ?!”

“Mwooo ? Kapan kau bilang hahh ?!”

“Tadi sore. Bukankah aku sudah bilang jangan tidur ketika ditelfon tadi !” jawab Daehyun dengan sedikit penekanan dikata ‘telfon’.

Yura mengernyitkan dahinya, kemudian dia tersenyum ke arah Daehyun dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Daehyun hanya mendengus kesal, kemudian masuk kedalam mobil. Yura pun mengikutinya dan langsung duduk disamping Daehyun. Mereka langsung melesat pergi ke suatu tempat.

“Mianhae... Aku tadi lupa, lagipula Jaehee eonnie  tadi menyuruhku untuk tidur lebih awal tadi. Kau tau kan kalau dia sangat cerewet, mianhae....”

Yura berusaha meminta maaf pada Daehyun, namun Daehyun tidak menjawab. Dia hanya diam sembari memasang wajah dinginnya dan terus konsen menyetir.

“Chagi, mianhae.... Mianhae... Geureojimaseyo, jeongmal mianhae... Jebal...”

Yura terus meminta maaf, tapi Daehyun hanya menanggapinya dengan dingin. Sampai akhirnya membuat Yura kesal dan berbalik mempunggungi Daehyun, kekasihnya.

“Apa kau ingin kekasih tampanmu ini hanya memandangi punggung yeochinnya ? Berbaliklah, dan lihat aku...” Daehyun mulai bersuara, dia menarik Yura dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya masih menyetir.

Yura kemudian berbalik mengarah kedepan menatap jalanan dengan wajah cemberut. Kemudian Daehyun menepikan mobilnya dan tersenyum melihat ekspresi yeochinnya yang sedang kesal itu.

“Hey... Sudahlah, jangan cemberut seperti itu. Lihat aku....” Daehyun memegang kedua bahu Yura agar Yura melihatnya.

Lalu Yura berbalik menatap Daehyun yang sedang menatapnya dalam, perlahan – lahan Daehyun memajukan wajahnya.Semakin dekat, dekat, dekat dan dekat. Yura yang melihat wajah Daehyun semakin mendekat ke wajahnya, langsung menutup kedua matanya.

“Saranghae...” ucap Daehyun lirih tepat didepan bibir Yura, yang hanya berjarak 1 centi lagi. Kemudian dia melepaskan kedua tangannya dari bahu Yura dan segera menjalankan mobilnya lagi.

Kedua pipi Yura terlihat memerah, dia menggaruk – garuk tengkuk nya yang tidak gatal. Dia mengira Daehyun akan menciumnya tadi, ternyata tidak. Daehyun hanya tersenyum melihat Yura yang memerah pipinya, sedangkan Yura terus mengipas – ngipas wajahnya yang memerah.

Setelah sampai ditempat yang dituju, Daehyun segera menepikan mobilnya dan turun dari mobil. Dia kemudian membukakan pintu untuk Yura. Yura hanya tersenyum melihat tingkah namchinnya itu. Daehyun kemudian berlari meninggalkan Yura, membuat Yura kebingungan. Dengan ragu – ragu akhirnya Yura berjalan mengikuti Daehyun yang berlari menuju sebuah taman.

“Gelap sekali disini...” Yura berjalan perlahan – lahan karena suasana taman yang gelap dan tidak terlalu banyak lampu.

“Oppa, kau dimana ?” Yura berteriak memanggil Daehyun yang tiba – tiba menghilang.

Perlahan Yura kemudian berjalan menuju ke tempat air mancur, tempat dimana Daehyun menyatakan cintanya ke Yura dulu. Tempat yang sering mereka datangi berdua bila sedang ada masalah dalam hubungan mereka, tempat dimana dia dan Daehyun bercanda ria, tempat dimana Daehyun menciumnya pertama kali. Yura tersenyum mengingatnya, banyak sekali kenangan dia dengan Daehyun ditempat itu.

Tiba – tiba hiduplah beberapa lampu ketika Yura berjalan mendekati air mancur. Tampak balon – balon berwarna pink berbentuk hati bertebaran disekitar taman, bertuliskan ‘D Love Y forever’
Yura tersenyum melihatnya, matanya mulai berkaca – kaca. Apalagi, saat melihat sebuah pohon dengan lampu berwarna – warni bertuliskan ‘1000 Days’.  Kemudian dia melihat beberapa kertas berserakan didepannya dengan setangkai mawar disampingnya. Yura pu mengambilnya satu – persatu.

‘Ketika pertama kali aku melihatnya, aku langsung jatuh cinta padanya.’

‘Matanya seakan – akan berbicara, sangat indah..’

‘Aku terus memikirkannya tanpa henti..’

‘Dia selalu berada disetiap hembusan nafasku..’

‘Dia adalah satu – satunya hal yang paling berharga dalam hidupku..’

‘Bahkan bila aku mati, aku akan tetap mencintainya..’

‘Dia adalah nafasku, mataku, jantungku, jiwaku, dan juga hidupku..’

‘Wajahnya selalu hadir dalam mimpiku...’

‘Bau tubuhnya seperti candu untukku..’

‘Hanya dengan menatapnya, aku merasa sangat bahagia...’

‘Bila tak mendengar suaranya, hidupku terasa hampa dan mati..’

‘Park Yura, aku mencintaimu... Dulu, sekarang, besok, dan selamanya...’

‘1000 hari telah aku lewati bersamamu... Dan akan terus aku lewati hari – hari bersamamu... Hingga aku mati...’

‘Jung Daehyun mencintai Park Yura selamanya....’

Bulir – bulir air mata mulai mengalir dikedua pipi Yura, Yura memegang erat kertas  dan mawar yang dia ambil tadi. Tak lama kemudian terdengar alunan suara merdu, Yura langsung menyeka air matanya. Dan terlihatlah Daehyun yang berdiri tak jauh dari Yura, perlahan – lahan dia mendekati kekasihnya itu. Dia mendekati Yura dengan membawa sebuah kue, terlihat lilin berangka ‘1000’ menyala. Yura menutup mulutnya sendiri, tak percaya dengan apa yang dilakukan kekasihnya itu.

“Park Yura, gomawo sudah menemaniku selama ini.. Selama 1000 hari, kau sudah membuatku tersenyum, tertawa dan bahagia bersamamu. Aku mencintaimu....” ucap Daehyun lirih disamping telinga Yura.

Air mata Yura kembali mengalir ketika mendengar perkataan Daehyun, dia langsung memeluk Daehyun dan terisak dipelukan kekasihnya itu. Daehyun mengelus rambut Yura dengan lembut, dia tersenyum melihat kekasihnya itu.

“Uljima... Kau tidak boleh menangis, kajja duduklah...” pinta Daehyun.

Yura kemudian melepaskan pelukannya, dia lalu menatap Daehyun dengan dalam yang sedang tersenyum ke arahnya.

“Kajja, kita tiup lilinnya....”

Mereka berdua kemudian meniup lilin secara bersama – sama. Daehyun kemudian meletakan kue itu disebuah meja kecil didekatnya yang sengaja sudah ia siapkan sebelumnya. Lalu mereka duduk didekat air mancur.

Mereka kemudian berjalan memutari air mancur perlahan, namun tiba – tiba Daehyun menarik tangan kanan Yura. Membuat Yura langsung berada didekapan Daehyun, membuat wajah mereka semakin dekat. Kemudian tangan Daehyun memegang kedua pipi Yura, perlahan – lahan dia mendekatkan wajahnya ke Yura. Yura langsung menutup matanya ketika wajah Daehyun semakin dekat dengannya. Dan....

Chuuuu~

Daehyun mencium bibir Yura. Awalnya bibir mereka hanya menempel saja, namun perlahan Daehyun mulai melumat bibir Yura. Lumatannya semakin dalam dan dalam, membuat Yura yang awalnya hanya diam saja mulai membalas ciuman Daehyun. Mereka terus dan terus saling membalas ciuman, sesekali Daehyun menggigit bibir Yura membuat Yura meringis menahan sakit. Mereka saling bertukar saliva dan sampai akhirnya mereka melepaskan ciuman mereka secara perlahan.

Mereka saling tersenyum, mereka terlihat terengah – engah seperti kehabisan oksigen saja. Lalu mereka duduk didekat air mancur, tangan mereka masih berpegangan erat. Yura menyadarkan kepalanya dibahu Daehyun. Mereka memandangi langit malam yang penuh dengan bintang berwarna – warni.

“Sangat indah... Aku ingin seperti mereka...” gumam Daehyun lirih.
TBC....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar