Author : @Choi_Jihye96
Main Cast:
-Jung Daehyun as Destiny Shadow
-Park Hyejin (OC/Reader) as Sunrise
-Jung Daehyun as Destiny Shadow
-Park Hyejin (OC/Reader) as Sunrise
Genre: Romance
Rating: 13+
Theme Song (for Chap. 17 Special Daehyun – Hyejin) :
*Beast – How To Love
*Huh Gak – Hello
*Infinite - Only Tears
Lenght: Cont.
Rating: 13+
Theme Song (for Chap. 17 Special Daehyun – Hyejin) :
*Beast – How To Love
*Huh Gak – Hello
*Infinite - Only Tears
Lenght: Cont.
Author’s Note :
*FF ini murni buatan otak saya yang khayalan dan imajinasinya tingkat dewa^^.
*Istilah dan alur cerita ff ini murni buatan saya >.<
*WARNING : DILARANG KERAS MENGCOPAS FF !! Typo bertebaran dimana – mana !!
*Chapter ini tentang Daehyun dan Hyejin !!
*FF ini murni buatan otak saya yang khayalan dan imajinasinya tingkat dewa^^.
*Istilah dan alur cerita ff ini murni buatan saya >.<
*WARNING : DILARANG KERAS MENGCOPAS FF !! Typo bertebaran dimana – mana !!
*Chapter ini tentang Daehyun dan Hyejin !!
HAPPY READING^^ !!
Ketika tiba – tiba seseorang yang kau cintai berubah menjadi begitu
ceria dan penuh semangat dari sifatnya yang sebenarnya, disaat itulah ada suatu
hal yang dia sembunyikan darimu. Suatu hal yang membuatnya harus menyimpan
sendiri agar kau tidak terluka karnanya. Dan lebih memilihmu untuk membencinya
daripada harus mencintainya semakin dalam...
HYEJIN P.O.V
“Aku tidak bisa oppa, Yeon Ra menyuruhku untuk menemani Zelo
sampai dia datang..”ucapku pada Daehyun oppa ditelpon.
“AAIIISSHH !!! AKU INI
KEKASIHMU !!! SEHARUSNYA KAU LEBIH PEDULI DENGANKU BUKAN DENGAN ZELO !!
LAGIPULA BAYI BESAR ITU KAPTEN TIM BASKET HAEWON !!! DIA PUNYA FISIK YANG KUAT
!!!”teriak Daehyun oppa.
“Aku tahu, tapi tadi dia pingsan oppa... Dan aku harus menemaninya
sampai Yeon Ra datang....”ucapku lagi berusaha meyakinkan Daehyun oppa.
“YAAA !!! AKU TIDAK
MAU TAHU !!! KAU HARUS SEGERA KESINI !!! Tut.. Tut... Tut....”
“Aaaiiissshhh !!! Jinjja ??” desisku kesal memandang layar
ponselku saat Daehyun oppa mematikan
telponnya begitu saja.
“Apa itu Daehyun hyung ?”tanya Zelo tiba – tiba.
Aku memutar tubuhku menatapnya “Ne..”jawabku tak semangat.
Kulihat Zelo mengernyitkan dahinya dan menatapku aneh “Waeyo
? Apa ada masalah ?”tanyanya.
Aku mengangguk “Dia menyuruhku untuk menemuinya sekarang
juga, dia ada dihalaman belakang sekolah.”desahku lemah seraya duduk
disampingnya.
“Lalu apa masalahnya ? Temui dia..”ujarnya santai.
“Tapi...” Aku tak melanjutkan kata – kataku.
“Tapi apa ?”
Aku menatap Zelo ragu “Tapi, tadi Yeon Ra menyuruhku untuk
menemanimu sampai dia kembali..”ujarku lirih.
Aku merasa tak enak hati kalau harus meninggalkan Zelo
sendiri diruang kesehatan sedangkan Yeon Ra menyuruhku menemaninya sampai ia datang.
Ahhh ! Kenapa Daehyun oppa seperti anak kecil ?! Sudah kubilang aku sedang
menemani Zelo diruang kesehatan, tapi dia tetap bersikukuh menyuruhku untuk
menemuinya -_-
“Gwaenchanayo, aku
sudah tidak apa – apa sekarang. Kau pergi saja, lagipula aku ingin kembali
kekelas sekarang.”ujar Zelo.
Aku menatapnya, kulihat sebuah senyum terukir dibibir tipisnya
yang sedikit pucat itu, aku pun tersenyum juga membalasnya. Namja ini, dia
benar – benar baik hati^^ Pantas saja yeoja disekolahku ini menyukainya. Dia
tampan, tinggi, baik, dan juga lembut. Benar – benar namja yang sempurna, tidak
seperti Daehyun oppa -_- Dingin dan suka memaksa orang lain >.< Tapi,
walaupun seperti itu.. aku mencintainya^^ Sangat mencintainya...
“Eeeuummm.. Baiklah,
kalau gitu aku pergi dulu Zelo-ssi... Gomawo...”pamitku.
“Ne.”ucapnya dengan senyum mengembang diwajahnya.
****
AUTHOR P.O.V
Halaman Belakang
Sekolah Haewon High School...
Daehyun menatap layar ponselnya dengan wajah penuh arti,
beberapa detik lalu dia baru saja membuat yeochinnya kesal karena mengakhiri
percakapan telpon mereka secara sepihak dan menyuruhnya untuk segera
menemuinya.
‘Huuuuffftttt~’
Daehyun menghembuskan nafasnya lemah, dia lalu memasukan
ponselnya kedalam saku blazernya dan memandang langit biru kota Seoul sendu. “Aku
sangat mencintaimu Hyejin-ah.. Sangat mencintaimu...”desahnya.
Daehyun kemudian berjalan – jalan disekitar situ seraya
mengedarkan pandangannya kesekeliling ‘Aku
mencintaimu Hyejin tapi aku...’ Daehyun menggantungkan ucapannya saat
sepasang mata dark brownnya menangkap sesosok yeoja cantik yang tengah berjalan
menuju ke arahnya, Park Hyejin.
“OPPA !!”seru Hyejin dengan senyum cerah diwajahnya ke arah
Daehyun.
Daehyun pun tersenyum juga saat melihat Hyejin datang
menemuinya, dia pun melambaikan tangannya ke arah Hyejin ‘Tapi aku tidak berani berharap banyak...’lanjut Daehyun dalam hati
menatap Hyejin sendu.
“Ada apa ??? Kenapa oppa menyuruhku kemari ?”tanya Hyejin
saat sudah sampai ditempat Daehyun, berdiri tepat dihadapan namja tampan itu.
Daehyun hanya menyunggingkan senyum tipisnya saat Hyejin
bertanya padanya. “Waeyo ? Kau keberatan bila aku memintamu untuk datang
menemuiku ?”ucap Daehyun. Nada suaranya berubah menjadi santai, berbeda sekali
saat dia menelpon Hyejin tadi. Kekanak – kanakkan dan membuat kesal orang.
Hyejin mengernyitkan dahinya, menatap Daehyun bingung
‘Kenapa dia cepat sekali berubah ?’batinnya heran.
“Kenapa diam saja disitu ? Kemarilah...”ucap Daehyun yang
entah sejak kapan sudah duduk disebuah bangku yang letaknya beberapa langkah
dari Hyejin.
“Ye ?” Hyejin tersadar dan kembali menatap Daehyun bingung.
“Kemarilah dan duduk disini..”pinta Daehyun seraya menepuk –
nepuk ringan ruang kosong bangku yang ia duduki itu.
Hyejin tersenyum melihatnya “Ne..”ucapnya singkat lalu berjalan
mendekati Daehyun dan duduk disampingnya.
****
10 Menit berlalu, tapi Daehyun dan Hyejin masih saling
berdiam. Tak ada satupun diantara mereka yang membuka suara ataupun memulai
pembiacaraan. Waktu yang berlalu pun hanya mereka gunakan untuk menatap langit
biru dan sekeliling. Dan meskipun sesekali mata mereka bertemu, mereka hanya
saling tersenyum malu kemudian mengalihkan wajah mereka. Benar – benar suasana
yang aneh -_- Padahal mereka tidak seperti ini sebelumnya, bersikap canggung
seperti baru mengenal. Namun sepertinya Daehyun mulai merasa jengah dengan
situasi yang terjadi antara dia dan Hyejin sekarang, dia pun akhirnya membuka
suaranya.
“Park Hyejin...”Daehyun memanggil Hyejin dengan wajah yang
masih menatap langit. Suaranya terdengar sangat lembut dan lirih.
Hyejin mengalihkan wajahnya, menatap Daehyun yang baru saja
memanggil namanya “Ne ?”jawabnya.
Daehyun tersenyum tipis, dia lalu mengalihkan wajahnya
menatap Hyejin yang juga sedang menatapnya. “Berikan tanganmu...”pintanya
seraya mengulurkan tangannya sendiri.
Hyejin terdiam, dia bingung dan dengan ragu – ragu dia pun
akhirnya mengulurkan tangannya ke Daehyun. Namja tampan bergolden face pun itu
tersenyum, dengan lembutnya dia mengusap tangan Hyejin kemudian menggenggamnya
erat.
Daehyun lalu menatap Hyejin lekat, terpancar kesedihan yang
amat mendalam dimatanya saat menatap Hyejin
‘Aku sangat
mencintaimu... Tapi apa aku bisa mendapatkannya ? Apa seseorang sepertiku bisa
mendapatkan kebahagian dan cinta yang tulus darimu Hyejin ? Kau tahu ? Aku
sebenarnya adalah seorang monster Hyejin, MONSTER !! Dan monster sepertiku apa
pantas mendapatkanmu yang seorang malaikat ?’Daehyun berkata dalam hatinya sedih.
Dan tanpa Daehyun sadari, tetesan air mata jatuh dari
pelupuk matanya saat menatap Hyejin dalam. Hyejin yang melihat air mata Daehyun
dengan jelas pun tertegun, entah mengapa dia merasa sangat sedih saat melihat
Daehyun meneteskan air matanya. Walaupun ini bukan pertama kalinya Hyejin
melihat Daehyun meneteskan air matanya, namun dia merasa sangat sakit dan benar
– benar terluka setiap kali melihatnya. Hyejin merasa Daehyun menyimpan banyak
hal yang membuatnya begitu sedih dan melukai didalam dirinya, namun Hyejin
tidak tahu hal apa itu.
“Aigoo.. Apa ini ? Hahahaa... Kenapa tiba – tiba air mataku
keluar sendiri ?”ucap Daehyun saat tersadar air matanya jatuh, dia pun
menyekanya seraya tertawa kecil hambar. “Sepertinya ada sesuatu
dimataku..”lanjutnya tersenyum tipis ke Hyejin.
Hyejin tersenyum kaku, dia tidak tahu harus berkata apa.
Hyejin sebenarnya ingin sekali bertanya ‘Kenapa
kau menangis oppa ?’ pada Daehyun, namun hati kecilnya seakan menahannya
untuk tidak bertanya dan menyuruhnya untuk diam saja.
“Ayo...”Daehyun beranjak berdiri seraya menarik tangan
Hyejin yang masih ia genggam kuat.
Hyejin menaikkan alisnya bingung “Mwoll ?”ucapnya beranjak
berdiri dan sedikit terhuyung karena ditarik Daehyun paksa.
Daehyun tersenyum ke arah Hyejin, senyum yang begitu
membahagiakan. “Eeyy... Kau pikir aku menyuruhmu kemari hanya untuk duduk saja
disini ?”Daehyun menatap Hyejin dengan tatapan menggoda.
Hyejin mengernyitkan dahinya tak mengerti.
Daehyun lalu mendekatkan wajahnya ke samping wajah Hyejin
yang sedang bingung, berbisik ke yeoja cantik itu “Kita akan bersenang – senang
hari ini ! Jadi jangan banyak tanya... Oke nona Park ?”bisiknya lembut.
“Bersenang – senang ?”Hyejin menautkan alisnya.
“Ne, bersenang – senang !”sahut Daehyun, wajahnya sudah
menjauh dari Hyejin. “Hari ini kita akan pergi ketaman bermain, jalan – jalan
disekitar taman kota dan pergi ke sungai Han ! Cha !!!”terang Daehyun menarik
tangan Hyejin lagi.
“Yaaa !”
****
Ditaman Hiburan...
“Kita sudah sampai.... Silahkan tuan putri...”ucap Daehyun
membuka pintu mobilnya agar Hyejin bisa keluar dan membungkuk hormat layaknya
pengawal kerajaan.
Hyejin pun tersipu malu saat Daehyun memperlakukannya
layaknya seorang putri “Gamsahamnida tuan Jung...”ucapnya malu – malu.
Mereka berdua lalu masuk ketaman bermain itu setelah Daehyun
membayar tiket untuk mereka berdua. Dan disana mereka menghabiskan waktu dengan
bersenang – senang dan gembira. Mereka menaiki semua wahana yang ada ditaman
bermain, memakan permen kapas berdua dan juga berfoto – foto dengan kamera
ponsel mereka.
“Oppa, kita akan bermain apa lagi ?”tanya Hyejin melihat –
lihat sekeliling taman hiburan seraya memakan ice cream cup nya. “Itu, itu,
itu, itu, itu dan itu ! Kita sudah mencoba semuanya, lalu apa lagi ?”Hyejin
menunjuk satu – persatu wahana yang sudah ia coba bersama Daehyun tadi dengan
wajah berpikir.
Sementara Daehyun, dia malah terlihat tersenyum jahil ke
arah Hyejin saat yeoja itu menunjuk semua wahana yang ia coba bersamanya
tadi.
‘CHUUU~’
Daehyun mencium pipi Hyejin kilat saat yeoja cantik itu sedang
asik memakan ice cream cupnya dan segera berlari kabur. Sedangkan Hyejin,
matanya seketika membulat saat Daehyun menciumnya. Dia membeku seketika dan
menatap Daehyun yang sudah berlari dengan kesal.
“YAA !! OPPA !!!”teriak Hyejin kesal karena Daehyun
menciumnya ditempat umum, dia pun segera berlari mengejar Daehyun.
“HAHAHAHAAA ! Mianhae chagi, kau benar – benar cantik ! Aku
tidak bisa jika tidak menciummu !!”teriak Daehyun tidak peduli dengan orang –
orang disekitarnya yang memandangnya aneh karena berteriak soal ciumannya -_-
Sementara Hyejin yang berada dibelakang Daehyun tampak malu
dan pipinya berubah merah merona karena ucapan Daehyun tadi.
“Mianhae.. Mianhae... Dia memang sedikit gila, mianhae...
Mianhae...”ucap Hyejin seraya membungkuk meminta maaf ke orang disekitarnya
yang sedang memandangnya karena Daehyun.
“Aigoo... Kekasihmu sangat polos dan juga tampan nona, kau
beruntung sekali mendapatkannya...”ujar seorang ajhumma ke Hyejin.
Hyejin pun hanya tersenyum malu seraya membungkuk hormat “Ah,
gamsahamnida...”ucapnya dan segera kembali mengejar Daehyun yang sudah sangat
jauh darinya dan pergi entah kemana.
****
“Ahh, itu dia !! Akhirnya ketemu juga...”seru Hyejin dengan
nafas memburunya.
Setelah mengejar dan mencari Daehyun cukup lama, Hyejin pun
akhirnya menemukan namja tampan itu tengah berdiri menatap sesuatu yang ada
dipinggir jalan setapak disekitar taman bermain. Hyejin pun menatap bingung
Daehyun, dia kemudian mengikuti apa yang Daehyun lihat.
“Apa itu ?”gumam Hyejin lirih seraya berjalan mendekati
Daehyun dan mengatur nafasnya yang masih memburu.
“Eoh.. Kau...”ucap Daehyun saat menyadari kehadiran Hyejin yang
sudah berdiri disampingnya.
‘Bukankah itu tumbuhan liar ?’batin Hyejin, dia menaikkan
alisnya heran saat tahu ternyata yang Daehyun lihat sedari tadi hanyalah
tumbuhan liar yang sering ia lihat dibelakang rumah keluarga Song.
“Cantik bukan ?”tanya
Daehyun pada Hyejin yang ada disampingnya, wajahnya terus menatap tanaman yang
Hyejin bilang tanaman liar itu dengan senyum penuh arti.
“Cantik ?” Hyejin menautkan alisnya bingung “Eumm...
Bukankah ini tumbuhan liar ?”Hyejin tak menjawab Daehyun dan malah bertanya.
Yeoja itu bingung, karena menurutnya tanaman yang ada
dihadapannya itu adalah tumbuhan liar dan Hyejin sering kali melihat Jieun
membasminya dihalaman belakang rumahnya karena dianggap tidak penting dan
ditambah tanaman itu memiliki duri yang sangat tajam.
“Tumbuhan liar ?”Daehyun tersenyum simpul kemudian duduk
berjongkok menatap tanaman itu. “Kalian
mungkin menyebutnya tanaman liar, tapi didunia kami... Black Shadow, kami
menyebutnya bunga Dephis.”tutur Daehyun pada Hyejin karna yeoja itu sudah
tahu dia bukanlah seorang manusia, melainkan seorang Shadow.
“Dephis ?”
“Ne.. Bunga Dephis...”ucap Daehyun masih dengan senyum penuh
arti. “Bentuk bunga mereka yang kecil dan
putih bersih melambangkan kesedihan seseorang yang ia simpan didalam hati demi
seseorang yang sangat ia cintai dengan tulus agar seseorang itu tidak terluka
dan rela tersakiti demi seseorang yang ia cintai itu. Karna itu kami
menyebutnya bunga dengan ketulusan yang sangat murni dan lambang dari sebuah
pengorbanan...”terang Daehyun.
“Euummm... “gumam Hyejin seraya mengangguk mengerti,
walaupun sebenarnya dia tidak mengerti -_-
‘Dan setiap bunga
Dephis memiliki duri, duri yang sangat tajam dan begitu melukai. Ketika
seseorang menyukainya dengan tulus dan ingin memilikinya, Dephis malah akan membuat
orang itu terluka dengan duri – durinya yang tajam meskipun mereka sebenarnya
tidak ingin melukai seseorang itu... Itulah kenapa para Shadow tidak pernah mau
memilikinya, meskipun bunga ini indah dan memiliki arti yang sangat mendalam.....
Dan kau tahu Hyejin ? Aku sekarang bagaikan bunga Dephis... Meskipun aku tulus
mencintaimu, aku memiliki sisi lain yang sangat tajam dan melukai... Setajam
duri Dephis ketika melukai seseorang...’lanjut Daehyun dalam hati seraya
tersenyum miris.
****
Di Sungai Han...
“Kau tahu oppa ? Aku senang sekali hari ini bisa berjalan –
jalan denganmu seharian...”ujar Hyejin yang duduk disamping Daehyun dengan
kepala bersadar dibahu kekarnya.
“Aku juga...”ucap Daehyun tersenyum simpul.
Mereka berdua sekarang berada dipinggir sungai Han, duduk
bersama disebuah bangku kayu tua yang tepat berada dibawah pohon sakura yang
ada dipinggir sungai Han. Setelah bersenang – senang ditaman bermain dan jalan –
jalan disekitar taman kota, mereka lalu menuju sungai Han untuk bersantai
setelah bersenang – senang seharian penuh. Mereka berdua duduk dengan tangan
yang saling menggenggam erat, seakan tak mau berpisah. Benar – benar
romantis^-^
“Oppa...”panggil Hyejin lirih.
“Ne...”jawab Daehyun menolehkan wajahnya kekiri, memandang
Hyejin yang sedang bersandar dibahunya.
“Berjanjilah, kalau kau akan selalu ada disisiku...”ucap
Hyejin yang kini sudah tidak menyandarkan dirinya dibahu Daehyun dan berganti
menatap namja tampan itu dengan lekat.
Daehyun tersenyum simpul mendengar apa yang dikatakan
Hyejin, perlahan dia mengulurkan tangan kanannya ke pipi Hyejin dan mengusapnya
dengan sangat lembut.
“Aku sangat mencintaimu oppa...”ucap Hyejin lagi.
“Aku juga sangat mencintaimu Hyejin...”Daehyun tersenyum
tulus, dia lalu meletakkan tangan kirinya ke pipi Hyejin. Memegang wajah yeoja
cantik itu dengan sangat lembut seraya mengamatinya dengan seksama. Dan kemudian, perlahan – lahan Daehyun
mendekatkan wajahnya ke wajah Hyejin. Semakin dekat, dekat, dekat, dekat, dan
dekat^-^. Melihat hal itu, Hyejin pun menutup kedua matanya.
‘CHUUU~’
Daehyun mendaratkan ciuman lembut kebibir mungil Hyejin, sangat
lembut dan begitu tulus. Hingga membuat Hyejin bisa merasakan kelembutan dan
ketulusan itu sampai ketempat terdalam dalam dirinya yang ia tidak tahu, yaitu Hearts.
Hearts itu terlihat bersinar terang didalam diri Hyejin
ketika Daehyun mendaratkan ciumannya ke bibir Hyejin. Seakan bisa merasakan
ketulusan perasaan Daehyun pada Hyejin. Hearts itu bahkan berubah warna dari
berwarna peach menjadi putih bersih dan bekilauan seperti mutiara, Hearts
didalam diri Hyejin seakan – akan mengetahui dengan benar bagaimana perasaan
Daehyun pada Hyejin. Tapi perlahan sinar Hearts yang ada di diri Hyejin
memudar, ketika Daehyun melepaskan tautan bibirnya dengan Hyejin dan perlahan
menjauhkan wajahnya dari Hyejin yang masih terpejam.
Daehyun tersenyum penuh arti melihat Hyejin yang masih
menutup kedua matanya “Buka matamu...”ucapnya lembut.
Perlahan Hyejin pun membuka matanya, dia tersenyum simpul
saat mendapati wajah Daehyun yang ada dihadapannya. Alhasil, semburat merah pun
muncul dikedua pipi yeoja cantik itu. Daehyun pun tersenyum simpul, lalu dia
meraih kedua tangan Hyejin dan menggenggamnya.
Daehyun menggengam tangan Hyejin begitu erat seraya menatap
kedua manik mata yeoja cantik itu dengan sangat lekat dan penuh arti. Sementara
Hyejin, dia nampak sedikit gugup dan bingung dengan Daehyun yang tiba – tiba
merubah keadaan menjadi sangat serius dan hening karna tatapan dan juga
keterdiamannya.
‘Kau tahu Hyejin ? Kau
adalah cahaya dalam hidupku, tanpamu aku bukanlah apa – apa. Dan aku sangat
menginginkanmu, sangat – sangat menginginkanmu.. Tanpamu disisiku, dunia ini
terasa seperti neraka. Begitu menyiksaku dan menyakitkan. Tapi ketika kau
disisiku, dunia ini berubah menjadi surga. Surga yang tidak pernah aku lihat
ataupun aku rasakan sebelumnya... Aku amat sangat mencintaimu Hyejin, dan
percayalah apapun yang kulakukan padamu... Itu karena aku mencintaimu... Jauh
didalam lubuk hatiku, aku tidak pernah ingin menyakitimu ataupun melukai
perasaanmu. Karna bagiku kau adalah hidupku... Kau sangat berarti untukku...’Daehyun
berucap dalam hati.
Daehyun terus menatap Hyejin lekat sampai akhirnya dia
membuka suaranya setelah cukup lama terdiam dan berkecamuk dengan pikirannya
sendiri.
“Park Hyejin...”Panggil Daehyun, suaranya terdengar lirih.
“Ne..?”
“Mianhae, aku tidak bisa meneruskannya lagi...”ucap Daehyun
dengan tatapan membingungkannya.
Hyejin mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa yang di
bicarakan Daehyun. “Tidak bisa meneruskannya lagi ? Maksud oppa ?”tanyanya polos dengan senyum kaku.
Daehyun tersenyum tipis, perlahan dia melepaskan genggaman
tangannya dengan Hyejin. Lalu beranjak
berdiri dari tempatnya dan membelakangi yeoja cantik itu. “Kau dan aku... Kita,
berakhir sampai disini...”ucapnya.
Seketika mata Hyejin membulat saat mendengar perkataan Daehyun
“Daehyun oppa...”ucap Hyejin lirih seraya beranjak dari tempatnya, menatap
Daehyun tak percaya.
“Dulu aku selalu membayangimu dan berada disekitarmu tanpa
kau ketahui... Menahan perasaanku dan berputar – putar didekatmu tanpa kau
sadari...”Daehyun menolehkan wajahnya kekanan, melirik Hyejin sekilas kemudian
kembali menatap lurus dengan tatapan dinginnya.
“Tapi kemudian akhirnya aku tersadar, ketika aku menatap
wajahku dicermin dengan kau yang sudah berada disisiku. Aku merasa bodoh dan
terlihat menggelikan... Memang awalnya aku mencoba mengabaikannya seperti orang
bodoh dan kembali merindukan senyumanmu
lagi didalam kebodohanku itu... Tapi nyatanya yang kudapat setiap malam malah
kesepian, kesengsaraan, dan juga rasa lelah saat merindukan senyumanmu
itu...”ucap Daehyun ketus tak peduli dengan perasaan yeoja cantik yang ada
dibelakangnya itu.
“Oppa...”ucap Hyejin lirih, kedua matanya terasa perih dan
hatinya terasa sangat sakit mendengar apa yang baru saja Daehyun katakan
padanya.
Hyejin merasa semua janji dan kata – kata Daehyun yang
pernah dia katakan padanya seakan pergi bersama angin, dan satu – satu yang
tersisa hanyalah perasaan dingin. Perasaan dingin yang Hyejin rasakan dulu saat
Daehyun melihatnya dan berbicara padanya ketika dia pertama kali menjejakkan
kakinya ke Haewon High School.
“Dan sekarang aku benar – benar lelah Hyejin... Aku tak bisa meneruskannya lagi... Mianhae...
Aku tak bisa mencintaimu lagi Hyejin...”
“Daehyun oppa....”
Hyejin menatap Daehyun yang membelakanginya dengan mata
terbelalak tak percaya, matanya yang sedari tadi sudah terasa perih pun
perlahan meneteskan bulir – bulir air mata ke pipinya. Hyejin pun akhirnya
terisak menatap Daehyun sedih dan juga hancur.
‘Hhhh~’ Daehyun
menghela nafasnya berat, mengepalkan kedua tangannya kuat seraya mendongakkan
wajahnya ke atas sebentar.
“Mulai sekarang menjauhlah dariku...”ucap Daehyun berjalan
meninggalkan Hyejin begitu saja tanpa memperdulikan bagaimana perasaannya
sekarang.
‘Mianhae Park Hyejin...
Sisi lain dalam diriku membuatku tak bisa mencintaimu lagi... Mianhae... Jeongmall mianhae....’Daehyun berucap
dalam hati.
“Hiks.. Hiks.... Daehyun oppa...”ucap Hyejin sangat lirih
menatap kepergian Daehyun dengan perasaan hancur.
‘BRUUUGGHH!’
Hyejin pun jatuh ditanah karna tak bisa menahan perasaannya
lagi, Hyejin masih tidak menyangka Daehyun mencampakkannya begitu saja. Padahal
Hyejin sangat mencintai Daehyun dan rela melakukan apapun demi namja tampan
itu, tapi nyatanya Daehyun kini malah meninggalkannya. Meninggalkannya begitu
saja tanpa rasa bersalah sedikit pun, menorehkan luka yang sangat dalam dihati
yeoja cantik itu hingga membuatnya sulit bernafas dan terjatuh lemah ditanah.
“Kenapa kau lakukan ini padaku oppa ?!! Wae ?!! Apa salahku ?!
Hiks... Hiks... Aku mencintaimu oppa, sangat mencintaimu !!! Tapi kenapa kau
lakukan ini padaku ?!! Wae.... Hiks... Hiks.... ”teriak Hyejin sembari terisak,
sehingga membuat langkah Daehyun yang belum terlalu jauh darinya terhenti.
Hyejin berpikir Daehyun akan
berbalik dan mendekatinya, namun dia salah. Bahkan Daehyun tidak menolehkan
wajah sedikitpun kearahnya dan malah beranjak pergi dari tempat itu dengan
tenang. Seakan – akan tak pernah mendengar teriakkan menyedihkan Hyejin.
Membuat Hyejin semakin terpukul dan frustasi karnanya.
“Kenapa kau lakukan ini padaku
oppa ? Kenapa ?!!! Hiks... Hiks... Aku mencintaimu, tapi kenapa kau lakukan ini
padaku ?! Kenapa ?!”tanya Hyejin menatap Daehyun yang mulai hilang dari
pandangannya dengan berlinang air mata.
Hyejin tidak mengira bahwa
kebahagian yang ia rasakan hari ini harus berakhir menyakitkan untuknya,
membuatnya hancur dan merasa sangat sakit dihatinya. Namun semua yang dirasakan
Hyejin itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Hearts yang ada di
dalam diri Hyejin. Hearts didalam diri Hyejin seakan akan merasakan kesedihan
yang begitu dalam di hati Daehyun, Hearts itu merasakan kalau sebenarnya
Daehyun lebih baik memilih mati daripada harus mengatakan hal yang ia katakan
tadi pada Hyejin. Tapi, disisi lain Daehyun tidak punya pilihan. Jika ia punya
pun, dia tidak mungkin memilih mati. Karena jika ia mati, ia tidak akan bisa
melihat dan melindungi Hyejin lagi.
****
Di Tempat Lain...
Daehyun kini berada disuatu tempat yang biasa ia datangi
jika kekuatan didalam dirinya keluar, setelah meninggalkan Hyejin begitu saja
dipinggir sungai Han. Ditempat itu, Daehyun terlihat duduk menekuk kedua
lututnya dengan kepala tertunduk dan tangan yang meremas kuat dadanya yang
terasa sangat sakit dan sesak. Dan, terlihat bulir – bulir air mata bening dari
kedua pelupuk matanya berjatuhan dilantai.
Ya, dia menangis ! Jung Daehyun, namja berwajah golden face
itu kini dia sedang menangis ! Menangisi perkataannya pada Hyejin tadi dan
menangisi kebodohonnya sendiri.
Daehyun bahkan tidak berhenti
mengutuk dan mengumpat dirinya sendiri dengan kata – kata makian karna
mengatakan hal sejahat itu ke Hyejin, seseorang yang sangat ia cintai. Walaupun sebenarnya dia merasa sangat sakit
saat harus mengakhiri perasaannya pada Hyejin, sakit saat melihat yeoja cantik
itu menitikkan air mata karna dirinya. Namun pada akhirnya memang semua itu
harus terjadi, karna bagi Daehyun lebih baik Hyejin hancur dan membencinya dari
pada harus semakin mencintainya. Entah bagaimana Daehyun akan hidup nantinya,
karena selama ini Hyejin telah hidup didalam jiwanya.
Mungkin kalian berpikir Daehyun seperti
itu karena dia menyesali perkataannya pada Hyejin tadi, tapi nyatanya tidak !
Daehyun tidak merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan tadi pada Hyejin.
Memang terasa sangat sakit dan begitu mencekik saat Daehyun harus mengeluarkan
kata – kata bohong tadi pada Hyejin. Tapi mengingat sisi lain dalam dirinya dan
juga Yongnam, Daehyun pun mengatakannya juga.
‘Benar apa yang
dikatakan Jihye, orang seperti kami tidak akan pernah bisa mendapatkan
kebahagiaan... Walaupun kami mendapatkannya, pada akhirnya kami hanya akan
merusak kebahagiaan itu...’Daehyun berkata dalam hati seraya tersenyum
getir.
~FLASHBACK~
“Jihye...”panggil Daehyun lirih memulai
pembicaraan antara dirinya dengan adiknya setelah berdiam cukup lama.
“Eum ?”Jihye menjawab
panggilan Daehyun dengan gumaman.
“Apa seseorang seperti
kita pantas mendapatkan yang namanya kebahagiaan dan juga cinta ?”tanya Daehyun
tetap memandang lurus kedepan dengan senyum simpul terukir diwajah sembari
membayangkan Hyejin dipikirannya.
Jihye menarik sudut
bibirnya saat mendengar pertanyaan kakaknya itu. “Kebahagiaan ? Cinta ? Hehh...”Jihye
mendengus kecil.
Daehyun mengalihkan
wajahnya saat mendengar reaksi adiknya itu, dia mengernyitkan dahinya menatap
Jihye bingung “Waeyo ?”tanyanya.
Jihye menghela
nafasnya panjang “Kau tahu mengapa kita berbeda dengan Shadow lain oppa ?”Jihye
bertanya pada Daehyun, tapi Daehyun tak menjawabnya dan hanya terdiam menatap
wajah adiknya itu. “Itu karena kita tercipta dari Pain, rasa sakit..”
Daehyun memicingkan
matanya, menatap Jihye tak mengerti “Lalu ?”
“Ketika seseorang
seperti kita mendapatkan kebahagian, kita hanya akan berakhir pada kesakitan.”Jihye
tersenyum miris, dia kemudian menatap Daehyun.
“Dan jika seseorang
seperti kita jatuh cinta pada seseorang, lebih baik orang itu membenci kita.
Karna semakin kita merengkuhnya, dia malah akan semakin terluka karna kita.”
Jihye mengalihkan
wajahnya dari Daehyun, beranjak berdiri menatap langit dunianya.
“Dan jika kau jatuh
cinta dengan seseorang, lebih baik kau memendam perasaan cinta itu daripada
harus mengatakannya dan berakhir dengan kesakitan. Seseorang seperti kita tak
akan pernah bisa meraih cinta... Karna bagaimanapun seseorang dalam diri kita
akan menghalaunya, dan nantinya yang tersisa hanyalah rasa sakit. Rasa sakit
yang begitu mencekikmu hingga membuatmu tak bisa bernafas..”
Jihye berbalik menatap
Daehyun yang ada dibelakangnya.
“Dan seperti kata
appa... BENCI adalah nama sesungguhnya dari CINTA..”
~FLASHBACK END~
Kalian tahu ? Terkadang sebuah kesalahpahaman lebih baik
dibanding sebuah kenyataan sebenarnya, kebohongan lebih baik daripada sebuah
kejujuran, dan kata benci lebih baik dibanding kata cinta....
Dan ketika Jung Daehyun, si namja yang terkenal dingin di
kalangan murid – murid Haewon High School ini berubah menjadi ceria dan penuh
semangat ketika dia bersama Hyejin seharian ini. Mengajaknya bermain dan jalan
– jalan, itu dikarenakan Daehyun ingin membuat kenangan indah untuk terakhir
kalinya dengan yeoja cantik itu sebelum Daehyun melepas sepenuhnya.
Mungkin orang lain akan mengatakan Daehyun adalah namja yang jahat karena meninggalkan Hyejin begitu saja dan membuatnya terluka setelah memberikannya hal manis seperti kebersamaan dan ciuman yang ia lakukan tadi. Tapi bagi Daehyun itu adalah hal yang baik, karena jika dia membuat kenangan indah terlebih dahulu kemudian mengakhirinya dengan rasa sakit, Hyejin bisa membencinya dan melupakannya dengan mudah.
Meskipun Daehyun sebenarnya terluka karena telah melakukan
hal itu pada Hyejin, tapi Daehyun berusaha menahannya dan meskipun sakit,
Daehyun juga akan berusaha melupakan Hyejin meskipun kemungkinan itu terjadi
sangat kecil. Karena dia sangat - sangat mencintai Hyejin.
“Aku akan
meninggalkanmu, sehingga kau bisa membenciku. Dan mulai sekarang aku akan
menjauh darimu Hyejin, dari sisimu... Karna itu akan lebih baik jika aku tidak
berada disisimu... Terlalu banyak rahasia dan hal yang ku sembunyikan darimu
Hyejin, terutama hari ini... Aku membohongi perasaanku sendiri dengan
melepasmu, membuang semuanya dan membiarkanmu pergi dari sisiku dengan cara
menyakitimu. Tapi tidak apa – apa, karna kau bisa pergi sekarang.. Pergi dari
seseorang sepertiku !!! Seseorang yang tak pantas mendapatkan cinta suci dari gadis berhati malaikat sepertimu...
Karna didalam diriku, aku adalah seorang MONSTER !!!! MONSTER JAHAT DAN
MENGERIKAN !!! Aku hanya akan menyakitimu..”- Jung Daehyun
TBC...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar