140212 B.A.P 1st Win

140212 B.A.P 1st Win

Selasa, 08 April 2014

FF BLACK SHADOW Chap. 17 : ‘Last Moment’ (Special Daehyun – Hyejin)


Author : @Choi_Jihye96
Main Cast:
-Jung Daehyun as Destiny Shadow
-Park Hyejin (OC/Reader) as Sunrise
Genre: Romance
Rating: 13+
Theme Song (for Chap. 17 Special Daehyun – Hyejin) :
*Beast – How To Love
*Huh Gak – Hello
*Infinite - Only Tears
Lenght: Cont.
Author’s Note :
*FF ini murni buatan otak saya yang khayalan dan imajinasinya tingkat dewa^^.
*Istilah dan alur cerita ff ini murni buatan saya >.<
*WARNING : DILARANG KERAS MENGCOPAS FF !! Typo bertebaran dimana – mana !!
*Chapter ini tentang Daehyun dan Hyejin !!
HAPPY READING^^ !!



Ketika tiba – tiba seseorang yang kau cintai berubah menjadi begitu ceria dan penuh semangat dari sifatnya yang sebenarnya, disaat itulah ada suatu hal yang dia sembunyikan darimu. Suatu hal yang membuatnya harus menyimpan sendiri agar kau tidak terluka karnanya. Dan lebih memilihmu untuk membencinya daripada harus mencintainya semakin dalam...

HYEJIN P.O.V

“Aku tidak bisa oppa, Yeon Ra menyuruhku untuk menemani Zelo sampai dia datang..”ucapku pada Daehyun oppa ditelpon.

“AAIIISSHH !!! AKU INI KEKASIHMU !!! SEHARUSNYA KAU LEBIH PEDULI DENGANKU BUKAN DENGAN ZELO !! LAGIPULA BAYI BESAR ITU KAPTEN TIM BASKET HAEWON !!! DIA PUNYA FISIK YANG KUAT !!!”teriak Daehyun oppa.

“Aku tahu, tapi tadi dia pingsan oppa... Dan aku harus menemaninya sampai Yeon Ra datang....”ucapku lagi berusaha meyakinkan Daehyun oppa.

“YAAA !!! AKU TIDAK MAU TAHU !!! KAU HARUS SEGERA KESINI !!! Tut.. Tut... Tut....”

“Aaaiiissshhh !!! Jinjja ??” desisku kesal memandang layar ponselku saat  Daehyun oppa mematikan telponnya begitu saja.

“Apa itu Daehyun hyung ?”tanya Zelo tiba – tiba.

Aku memutar tubuhku menatapnya “Ne..”jawabku tak semangat.

Kulihat Zelo mengernyitkan dahinya dan menatapku aneh “Waeyo ? Apa ada masalah ?”tanyanya.

Aku mengangguk “Dia menyuruhku untuk menemuinya sekarang juga, dia ada dihalaman belakang sekolah.”desahku lemah seraya duduk disampingnya.

“Lalu apa masalahnya ? Temui dia..”ujarnya santai.

“Tapi...” Aku tak melanjutkan kata – kataku.

“Tapi apa ?”

Aku menatap Zelo ragu “Tapi, tadi Yeon Ra menyuruhku untuk menemanimu sampai dia kembali..”ujarku lirih.

Aku merasa tak enak hati kalau harus meninggalkan Zelo sendiri diruang kesehatan sedangkan Yeon Ra menyuruhku menemaninya sampai ia datang. Ahhh ! Kenapa Daehyun oppa seperti anak kecil ?! Sudah kubilang aku sedang menemani Zelo diruang kesehatan, tapi dia tetap bersikukuh menyuruhku untuk menemuinya -_-

 “Gwaenchanayo, aku sudah tidak apa – apa sekarang. Kau pergi saja, lagipula aku ingin kembali kekelas sekarang.”ujar Zelo.

Aku menatapnya, kulihat sebuah senyum terukir dibibir tipisnya yang sedikit pucat itu, aku pun tersenyum juga membalasnya. Namja ini, dia benar – benar baik hati^^ Pantas saja yeoja disekolahku ini menyukainya. Dia tampan, tinggi, baik, dan juga lembut. Benar – benar namja yang sempurna, tidak seperti Daehyun oppa -_- Dingin dan suka memaksa orang lain >.< Tapi, walaupun seperti itu.. aku mencintainya^^ Sangat mencintainya...

 “Eeeuummm.. Baiklah, kalau gitu aku pergi dulu Zelo-ssi... Gomawo...”pamitku.

“Ne.”ucapnya dengan senyum mengembang diwajahnya.

****

AUTHOR P.O.V

Halaman Belakang Sekolah Haewon High School...

Daehyun menatap layar ponselnya dengan wajah penuh arti, beberapa detik lalu dia baru saja membuat yeochinnya kesal karena mengakhiri percakapan telpon mereka secara sepihak dan menyuruhnya untuk segera menemuinya.

‘Huuuuffftttt~’

Daehyun menghembuskan nafasnya lemah, dia lalu memasukan ponselnya kedalam saku blazernya dan memandang langit biru kota Seoul sendu. “Aku sangat mencintaimu Hyejin-ah.. Sangat mencintaimu...”desahnya.

Daehyun kemudian berjalan – jalan disekitar situ seraya mengedarkan pandangannya kesekeliling ‘Aku mencintaimu Hyejin tapi aku...’ Daehyun menggantungkan ucapannya saat sepasang mata dark brownnya menangkap sesosok yeoja cantik yang tengah berjalan menuju ke arahnya, Park Hyejin.

“OPPA !!”seru Hyejin dengan senyum cerah diwajahnya ke arah Daehyun.

Daehyun pun tersenyum juga saat melihat Hyejin datang menemuinya, dia pun melambaikan tangannya ke arah Hyejin ‘Tapi aku tidak berani berharap banyak...’lanjut Daehyun dalam hati menatap Hyejin sendu.

“Ada apa ??? Kenapa oppa menyuruhku kemari ?”tanya Hyejin saat sudah sampai ditempat Daehyun, berdiri tepat dihadapan namja tampan itu.

Daehyun hanya menyunggingkan senyum tipisnya saat Hyejin bertanya padanya. “Waeyo ? Kau keberatan bila aku memintamu untuk datang menemuiku ?”ucap Daehyun. Nada suaranya berubah menjadi santai, berbeda sekali saat dia menelpon Hyejin tadi. Kekanak – kanakkan dan membuat kesal orang.

Hyejin mengernyitkan dahinya, menatap Daehyun bingung ‘Kenapa dia cepat sekali berubah ?’batinnya heran.

“Kenapa diam saja disitu ? Kemarilah...”ucap Daehyun yang entah sejak kapan sudah duduk disebuah bangku yang letaknya beberapa langkah dari Hyejin.

“Ye ?” Hyejin tersadar dan kembali menatap Daehyun bingung.

“Kemarilah dan duduk disini..”pinta Daehyun seraya menepuk – nepuk ringan ruang kosong bangku yang ia duduki itu.

Hyejin tersenyum melihatnya “Ne..”ucapnya singkat lalu berjalan mendekati Daehyun dan duduk disampingnya.

****

10 Menit berlalu, tapi Daehyun dan Hyejin masih saling berdiam. Tak ada satupun diantara mereka yang membuka suara ataupun memulai pembiacaraan. Waktu yang berlalu pun hanya mereka gunakan untuk menatap langit biru dan sekeliling. Dan meskipun sesekali mata mereka bertemu, mereka hanya saling tersenyum malu kemudian mengalihkan wajah mereka. Benar – benar suasana yang aneh -_- Padahal mereka tidak seperti ini sebelumnya, bersikap canggung seperti baru mengenal. Namun sepertinya Daehyun mulai merasa jengah dengan situasi yang terjadi antara dia dan Hyejin sekarang, dia pun akhirnya membuka suaranya.

“Park Hyejin...”Daehyun memanggil Hyejin dengan wajah yang masih menatap langit. Suaranya terdengar sangat lembut dan lirih.

Hyejin mengalihkan wajahnya, menatap Daehyun yang baru saja memanggil namanya “Ne ?”jawabnya.

Daehyun tersenyum tipis, dia lalu mengalihkan wajahnya menatap Hyejin yang juga sedang menatapnya. “Berikan tanganmu...”pintanya seraya mengulurkan tangannya sendiri.

Hyejin terdiam, dia bingung dan dengan ragu – ragu dia pun akhirnya mengulurkan tangannya ke Daehyun. Namja tampan bergolden face pun itu tersenyum, dengan lembutnya dia mengusap tangan Hyejin kemudian menggenggamnya erat.

Daehyun lalu menatap Hyejin lekat, terpancar kesedihan yang amat mendalam dimatanya saat menatap Hyejin

‘Aku sangat mencintaimu... Tapi apa aku bisa mendapatkannya ? Apa seseorang sepertiku bisa mendapatkan kebahagian dan cinta yang tulus darimu Hyejin ? Kau tahu ? Aku sebenarnya adalah seorang monster Hyejin, MONSTER !! Dan monster sepertiku apa pantas mendapatkanmu yang seorang malaikat ?’Daehyun berkata dalam hatinya sedih.

Dan tanpa Daehyun sadari, tetesan air mata jatuh dari pelupuk matanya saat menatap Hyejin dalam. Hyejin yang melihat air mata Daehyun dengan jelas pun tertegun, entah mengapa dia merasa sangat sedih saat melihat Daehyun meneteskan air matanya. Walaupun ini bukan pertama kalinya Hyejin melihat Daehyun meneteskan air matanya, namun dia merasa sangat sakit dan benar – benar terluka setiap kali melihatnya. Hyejin merasa Daehyun menyimpan banyak hal yang membuatnya begitu sedih dan melukai didalam dirinya, namun Hyejin tidak tahu hal apa itu.

“Aigoo.. Apa ini ? Hahahaa... Kenapa tiba – tiba air mataku keluar sendiri ?”ucap Daehyun saat tersadar air matanya jatuh, dia pun menyekanya seraya tertawa kecil hambar. “Sepertinya ada sesuatu dimataku..”lanjutnya tersenyum tipis ke Hyejin.

Hyejin tersenyum kaku, dia tidak tahu harus berkata apa. Hyejin sebenarnya ingin sekali bertanya ‘Kenapa kau menangis oppa ?’ pada Daehyun, namun hati kecilnya seakan menahannya untuk tidak bertanya dan menyuruhnya untuk diam saja.

“Ayo...”Daehyun beranjak berdiri seraya menarik tangan Hyejin yang masih ia genggam kuat.

Hyejin menaikkan alisnya bingung “Mwoll ?”ucapnya beranjak berdiri dan sedikit terhuyung karena ditarik Daehyun paksa.

Daehyun tersenyum ke arah Hyejin, senyum yang begitu membahagiakan. “Eeyy... Kau pikir aku menyuruhmu kemari hanya untuk duduk saja disini ?”Daehyun menatap Hyejin dengan tatapan menggoda.

Hyejin mengernyitkan dahinya tak mengerti.

Daehyun lalu mendekatkan wajahnya ke samping wajah Hyejin yang sedang bingung, berbisik ke yeoja cantik itu “Kita akan bersenang – senang hari ini ! Jadi jangan banyak tanya... Oke nona Park ?”bisiknya lembut.

“Bersenang – senang ?”Hyejin menautkan alisnya.

“Ne, bersenang – senang !”sahut Daehyun, wajahnya sudah menjauh dari Hyejin. “Hari ini kita akan pergi ketaman bermain, jalan – jalan disekitar taman kota dan pergi ke sungai Han ! Cha !!!”terang Daehyun menarik tangan Hyejin lagi.

“Yaaa !”

****

 

Ditaman Hiburan...

“Kita sudah sampai.... Silahkan tuan putri...”ucap Daehyun membuka pintu mobilnya agar Hyejin bisa keluar dan membungkuk hormat layaknya pengawal kerajaan.

Hyejin pun tersipu malu saat Daehyun memperlakukannya layaknya seorang putri “Gamsahamnida tuan Jung...”ucapnya malu – malu.

Mereka berdua lalu masuk ketaman bermain itu setelah Daehyun membayar tiket untuk mereka berdua. Dan disana mereka menghabiskan waktu dengan bersenang – senang dan gembira. Mereka menaiki semua wahana yang ada ditaman bermain, memakan permen kapas berdua dan juga berfoto – foto dengan kamera ponsel mereka.

“Oppa, kita akan bermain apa lagi ?”tanya Hyejin melihat – lihat sekeliling taman hiburan seraya memakan ice cream cup nya. “Itu, itu, itu, itu, itu dan itu ! Kita sudah mencoba semuanya, lalu apa lagi ?”Hyejin menunjuk satu – persatu wahana yang sudah ia coba bersama Daehyun tadi dengan wajah berpikir.

Sementara Daehyun, dia malah terlihat tersenyum jahil ke arah Hyejin saat yeoja itu menunjuk semua wahana yang ia coba bersamanya tadi. 

‘CHUUU~’

Daehyun mencium pipi Hyejin kilat saat yeoja cantik itu sedang asik memakan ice cream cupnya dan segera berlari kabur. Sedangkan Hyejin, matanya seketika membulat saat Daehyun menciumnya. Dia membeku seketika dan menatap Daehyun yang sudah berlari dengan kesal.

“YAA !! OPPA !!!”teriak Hyejin kesal karena Daehyun menciumnya ditempat umum, dia pun segera berlari mengejar Daehyun.

“HAHAHAHAAA ! Mianhae chagi, kau benar – benar cantik ! Aku tidak bisa jika tidak menciummu !!”teriak Daehyun tidak peduli dengan orang – orang disekitarnya yang memandangnya aneh karena berteriak soal ciumannya -_-

Sementara Hyejin yang berada dibelakang Daehyun tampak malu dan pipinya berubah merah merona karena ucapan Daehyun tadi.

“Mianhae.. Mianhae... Dia memang sedikit gila, mianhae... Mianhae...”ucap Hyejin seraya membungkuk meminta maaf ke orang disekitarnya yang sedang memandangnya karena Daehyun.

“Aigoo... Kekasihmu sangat polos dan juga tampan nona, kau beruntung sekali mendapatkannya...”ujar seorang ajhumma ke Hyejin.

Hyejin pun hanya tersenyum malu seraya membungkuk hormat “Ah, gamsahamnida...”ucapnya dan segera kembali mengejar Daehyun yang sudah sangat jauh darinya dan pergi entah kemana.

****

“Ahh, itu dia !! Akhirnya ketemu juga...”seru Hyejin dengan nafas memburunya.

Setelah mengejar dan mencari Daehyun cukup lama, Hyejin pun akhirnya menemukan namja tampan itu tengah berdiri menatap sesuatu yang ada dipinggir jalan setapak disekitar taman bermain. Hyejin pun menatap bingung Daehyun, dia kemudian mengikuti apa yang Daehyun lihat.

“Apa itu ?”gumam Hyejin lirih seraya berjalan mendekati Daehyun dan mengatur nafasnya yang masih memburu.

“Eoh.. Kau...”ucap Daehyun saat menyadari kehadiran Hyejin yang sudah berdiri disampingnya.

‘Bukankah itu tumbuhan liar ?’batin Hyejin, dia menaikkan alisnya heran saat tahu ternyata yang Daehyun lihat sedari tadi hanyalah tumbuhan liar yang sering ia lihat dibelakang rumah keluarga Song.

 “Cantik bukan ?”tanya Daehyun pada Hyejin yang ada disampingnya, wajahnya terus menatap tanaman yang Hyejin bilang tanaman liar itu dengan senyum penuh arti.

“Cantik ?” Hyejin menautkan alisnya bingung “Eumm... Bukankah ini tumbuhan liar ?”Hyejin tak menjawab Daehyun dan malah bertanya.

Yeoja itu bingung, karena menurutnya tanaman yang ada dihadapannya itu adalah tumbuhan liar dan Hyejin sering kali melihat Jieun membasminya dihalaman belakang rumahnya karena dianggap tidak penting dan ditambah tanaman itu memiliki duri yang sangat tajam.

“Tumbuhan liar ?”Daehyun tersenyum simpul kemudian duduk berjongkok menatap tanaman itu. “Kalian mungkin menyebutnya tanaman liar, tapi didunia kami... Black Shadow, kami menyebutnya bunga Dephis.”tutur Daehyun pada Hyejin karna yeoja itu sudah tahu dia bukanlah seorang manusia, melainkan seorang Shadow.

“Dephis ?”

“Ne.. Bunga Dephis...”ucap Daehyun masih dengan senyum penuh arti. “Bentuk bunga mereka yang kecil dan putih bersih melambangkan kesedihan seseorang yang ia simpan didalam hati demi seseorang yang sangat ia cintai dengan tulus agar seseorang itu tidak terluka dan rela tersakiti demi seseorang yang ia cintai itu. Karna itu kami menyebutnya bunga dengan ketulusan yang sangat murni dan lambang dari sebuah pengorbanan...”terang Daehyun.

“Euummm... “gumam Hyejin seraya mengangguk mengerti, walaupun sebenarnya dia tidak mengerti -_-

‘Dan setiap bunga Dephis memiliki duri, duri yang sangat tajam dan begitu melukai. Ketika seseorang menyukainya dengan tulus dan ingin memilikinya, Dephis malah akan membuat orang itu terluka dengan duri – durinya yang tajam meskipun mereka sebenarnya tidak ingin melukai seseorang itu... Itulah kenapa para Shadow tidak pernah mau memilikinya, meskipun bunga ini indah dan memiliki arti yang sangat mendalam..... Dan kau tahu Hyejin ? Aku sekarang bagaikan bunga Dephis... Meskipun aku tulus mencintaimu, aku memiliki sisi lain yang sangat tajam dan melukai... Setajam duri Dephis ketika melukai seseorang...’lanjut Daehyun dalam hati seraya tersenyum miris.

****

Di Sungai Han...

“Kau tahu oppa ? Aku senang sekali hari ini bisa berjalan – jalan denganmu seharian...”ujar Hyejin yang duduk disamping Daehyun dengan kepala bersadar dibahu kekarnya.

“Aku juga...”ucap Daehyun tersenyum simpul.

Mereka berdua sekarang berada dipinggir sungai Han, duduk bersama disebuah bangku kayu tua yang tepat berada dibawah pohon sakura yang ada dipinggir sungai Han. Setelah bersenang – senang ditaman bermain dan jalan – jalan disekitar taman kota, mereka lalu menuju sungai Han untuk bersantai setelah bersenang – senang seharian penuh. Mereka berdua duduk dengan tangan yang saling menggenggam erat, seakan tak mau berpisah. Benar – benar romantis^-^

“Oppa...”panggil Hyejin lirih.

“Ne...”jawab Daehyun menolehkan wajahnya kekiri, memandang Hyejin yang sedang bersandar dibahunya.

“Berjanjilah, kalau kau akan selalu ada disisiku...”ucap Hyejin yang kini sudah tidak menyandarkan dirinya dibahu Daehyun dan berganti menatap namja tampan itu dengan lekat.

Daehyun tersenyum simpul mendengar apa yang dikatakan Hyejin, perlahan dia mengulurkan tangan kanannya ke pipi Hyejin dan mengusapnya dengan sangat lembut.

“Aku sangat mencintaimu oppa...”ucap Hyejin lagi.

“Aku juga sangat mencintaimu Hyejin...”Daehyun tersenyum tulus, dia lalu meletakkan tangan kirinya ke pipi Hyejin. Memegang wajah yeoja cantik itu dengan sangat lembut seraya mengamatinya dengan seksama.  Dan kemudian, perlahan – lahan Daehyun mendekatkan wajahnya ke wajah Hyejin. Semakin dekat, dekat, dekat, dekat, dan dekat^-^. Melihat hal itu, Hyejin pun menutup kedua matanya.

‘CHUUU~’

Daehyun mendaratkan ciuman lembut kebibir mungil Hyejin, sangat lembut dan begitu tulus. Hingga membuat Hyejin bisa merasakan kelembutan dan ketulusan itu sampai ketempat terdalam dalam dirinya yang ia tidak tahu, yaitu Hearts.

Hearts itu terlihat bersinar terang didalam diri Hyejin ketika Daehyun mendaratkan ciumannya ke bibir Hyejin. Seakan bisa merasakan ketulusan perasaan Daehyun pada Hyejin. Hearts itu bahkan berubah warna dari berwarna peach menjadi putih bersih dan bekilauan seperti mutiara, Hearts didalam diri Hyejin seakan – akan mengetahui dengan benar bagaimana perasaan Daehyun pada Hyejin. Tapi perlahan sinar Hearts yang ada di diri Hyejin memudar, ketika Daehyun melepaskan tautan bibirnya dengan Hyejin dan perlahan menjauhkan wajahnya dari Hyejin yang masih terpejam.

Daehyun tersenyum penuh arti melihat Hyejin yang masih menutup kedua matanya “Buka matamu...”ucapnya lembut.

Perlahan Hyejin pun membuka matanya, dia tersenyum simpul saat mendapati wajah Daehyun yang ada dihadapannya. Alhasil, semburat merah pun muncul dikedua pipi yeoja cantik itu. Daehyun pun tersenyum simpul, lalu dia meraih kedua tangan Hyejin dan menggenggamnya.

Daehyun menggengam tangan Hyejin begitu erat seraya menatap kedua manik mata yeoja cantik itu dengan sangat lekat dan penuh arti. Sementara Hyejin, dia nampak sedikit gugup dan bingung dengan Daehyun yang tiba – tiba merubah keadaan menjadi sangat serius dan hening karna tatapan dan juga keterdiamannya.

‘Kau tahu Hyejin ? Kau adalah cahaya dalam hidupku, tanpamu aku bukanlah apa – apa. Dan aku sangat menginginkanmu, sangat – sangat menginginkanmu.. Tanpamu disisiku, dunia ini terasa seperti neraka. Begitu menyiksaku dan menyakitkan. Tapi ketika kau disisiku, dunia ini berubah menjadi surga. Surga yang tidak pernah aku lihat ataupun aku rasakan sebelumnya... Aku amat sangat mencintaimu Hyejin, dan percayalah apapun yang kulakukan padamu... Itu karena aku mencintaimu... Jauh didalam lubuk hatiku, aku tidak pernah ingin menyakitimu ataupun melukai perasaanmu. Karna bagiku kau adalah hidupku... Kau sangat berarti untukku...’Daehyun berucap dalam hati.

Daehyun terus menatap Hyejin lekat sampai akhirnya dia membuka suaranya setelah cukup lama terdiam dan berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

“Park Hyejin...”Panggil Daehyun, suaranya terdengar lirih.

“Ne..?”

“Mianhae, aku tidak bisa meneruskannya lagi...”ucap Daehyun dengan tatapan membingungkannya.

Hyejin mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa yang di bicarakan Daehyun. “Tidak bisa meneruskannya lagi ? Maksud oppa  ?”tanyanya polos dengan senyum kaku.

Daehyun tersenyum tipis, perlahan dia melepaskan genggaman tangannya dengan Hyejin. Lalu  beranjak berdiri dari tempatnya dan membelakangi yeoja cantik itu. “Kau dan aku... Kita, berakhir sampai disini...”ucapnya.

Seketika mata Hyejin membulat saat mendengar perkataan Daehyun “Daehyun oppa...”ucap Hyejin lirih seraya beranjak dari tempatnya, menatap Daehyun tak percaya.

“Dulu aku selalu membayangimu dan berada disekitarmu tanpa kau ketahui... Menahan perasaanku dan berputar – putar didekatmu tanpa kau sadari...”Daehyun menolehkan wajahnya kekanan, melirik Hyejin sekilas kemudian kembali menatap lurus dengan tatapan dinginnya.

“Tapi kemudian akhirnya aku tersadar, ketika aku menatap wajahku dicermin dengan kau yang sudah berada disisiku. Aku merasa bodoh dan terlihat menggelikan... Memang awalnya aku mencoba mengabaikannya seperti orang bodoh dan  kembali merindukan senyumanmu lagi didalam kebodohanku itu... Tapi nyatanya yang kudapat setiap malam malah kesepian, kesengsaraan, dan juga rasa lelah saat merindukan senyumanmu itu...”ucap Daehyun ketus tak peduli dengan perasaan yeoja cantik yang ada dibelakangnya itu.

“Oppa...”ucap Hyejin lirih, kedua matanya terasa perih dan hatinya terasa sangat sakit mendengar apa yang baru saja Daehyun katakan padanya.

Hyejin merasa semua janji dan kata – kata Daehyun yang pernah dia katakan padanya seakan pergi bersama angin, dan satu – satu yang tersisa hanyalah perasaan dingin. Perasaan dingin yang Hyejin rasakan dulu saat Daehyun melihatnya dan berbicara padanya ketika dia pertama kali menjejakkan kakinya ke Haewon High School.

“Dan sekarang aku benar – benar lelah Hyejin...  Aku tak bisa meneruskannya lagi...  Mianhae...  Aku tak bisa mencintaimu lagi Hyejin...”

“Daehyun oppa....”

Hyejin menatap Daehyun yang membelakanginya dengan mata terbelalak tak percaya, matanya yang sedari tadi sudah terasa perih pun perlahan meneteskan bulir – bulir air mata ke pipinya. Hyejin pun akhirnya terisak menatap Daehyun sedih dan juga hancur.

‘Hhhh~’ Daehyun menghela nafasnya berat, mengepalkan kedua tangannya kuat seraya mendongakkan wajahnya ke atas sebentar.

“Mulai sekarang menjauhlah dariku...”ucap Daehyun berjalan meninggalkan Hyejin begitu saja tanpa memperdulikan bagaimana perasaannya sekarang.  

‘Mianhae Park Hyejin... Sisi lain dalam diriku membuatku tak bisa mencintaimu lagi...  Mianhae... Jeongmall mianhae....’Daehyun berucap dalam hati.

“Hiks.. Hiks.... Daehyun oppa...”ucap Hyejin sangat lirih menatap kepergian Daehyun dengan perasaan hancur.

‘BRUUUGGHH!’

Hyejin pun jatuh ditanah karna tak bisa menahan perasaannya lagi, Hyejin masih tidak menyangka Daehyun mencampakkannya begitu saja. Padahal Hyejin sangat mencintai Daehyun dan rela melakukan apapun demi namja tampan itu, tapi nyatanya Daehyun kini malah meninggalkannya. Meninggalkannya begitu saja tanpa rasa bersalah sedikit pun, menorehkan luka yang sangat dalam dihati yeoja cantik itu hingga membuatnya sulit bernafas dan terjatuh lemah ditanah.

“Kenapa kau lakukan ini padaku oppa ?!! Wae ?!! Apa salahku ?! Hiks... Hiks... Aku mencintaimu oppa, sangat mencintaimu !!! Tapi kenapa kau lakukan ini padaku ?!! Wae.... Hiks... Hiks.... ”teriak Hyejin sembari terisak, sehingga membuat langkah Daehyun yang belum terlalu jauh darinya terhenti.

Hyejin berpikir Daehyun akan berbalik dan mendekatinya, namun dia salah. Bahkan Daehyun tidak menolehkan wajah sedikitpun kearahnya dan malah beranjak pergi dari tempat itu dengan tenang. Seakan – akan tak pernah mendengar teriakkan menyedihkan Hyejin. Membuat Hyejin semakin terpukul dan frustasi karnanya.

“Kenapa kau lakukan ini padaku oppa ? Kenapa ?!!! Hiks... Hiks... Aku mencintaimu, tapi kenapa kau lakukan ini padaku ?! Kenapa ?!”tanya Hyejin menatap Daehyun yang mulai hilang dari pandangannya dengan berlinang air mata.

Hyejin tidak mengira bahwa kebahagian yang ia rasakan hari ini harus berakhir menyakitkan untuknya, membuatnya hancur dan merasa sangat sakit dihatinya. Namun semua yang dirasakan Hyejin itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Hearts yang ada di dalam diri Hyejin. Hearts didalam diri Hyejin seakan akan merasakan kesedihan yang begitu dalam di hati Daehyun, Hearts itu merasakan kalau sebenarnya Daehyun lebih baik memilih mati daripada harus mengatakan hal yang ia katakan tadi pada Hyejin. Tapi, disisi lain Daehyun tidak punya pilihan. Jika ia punya pun, dia tidak mungkin memilih mati. Karena jika ia mati, ia tidak akan bisa melihat dan melindungi Hyejin lagi.

****

Di Tempat Lain...

Daehyun kini berada disuatu tempat yang biasa ia datangi jika kekuatan didalam dirinya keluar, setelah meninggalkan Hyejin begitu saja dipinggir sungai Han. Ditempat itu, Daehyun terlihat duduk menekuk kedua lututnya dengan kepala tertunduk dan tangan yang meremas kuat dadanya yang terasa sangat sakit dan sesak. Dan, terlihat bulir – bulir air mata bening dari kedua pelupuk matanya berjatuhan dilantai.

Ya, dia menangis ! Jung Daehyun, namja berwajah golden face itu kini dia sedang menangis ! Menangisi perkataannya pada Hyejin tadi dan menangisi kebodohonnya sendiri.

Daehyun bahkan tidak berhenti mengutuk dan mengumpat dirinya sendiri dengan kata – kata makian karna mengatakan hal sejahat itu ke Hyejin, seseorang yang sangat ia cintai.  Walaupun sebenarnya dia merasa sangat sakit saat harus mengakhiri perasaannya pada Hyejin, sakit saat melihat yeoja cantik itu menitikkan air mata karna dirinya. Namun pada akhirnya memang semua itu harus terjadi, karna bagi Daehyun lebih baik Hyejin hancur dan membencinya dari pada harus semakin mencintainya. Entah bagaimana Daehyun akan hidup nantinya, karena selama ini Hyejin telah hidup didalam jiwanya.

Mungkin kalian berpikir Daehyun seperti itu karena dia menyesali perkataannya pada Hyejin tadi, tapi nyatanya tidak ! Daehyun tidak merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan tadi pada Hyejin. Memang terasa sangat sakit dan begitu mencekik saat Daehyun harus mengeluarkan kata – kata bohong tadi pada Hyejin. Tapi mengingat sisi lain dalam dirinya dan juga Yongnam, Daehyun pun mengatakannya juga.

‘Benar apa yang dikatakan Jihye, orang seperti kami tidak akan pernah bisa mendapatkan kebahagiaan... Walaupun kami mendapatkannya, pada akhirnya kami hanya akan merusak kebahagiaan itu...’Daehyun berkata dalam hati seraya tersenyum getir.

~FLASHBACK~

 “Jihye...”panggil Daehyun lirih memulai pembicaraan antara dirinya dengan adiknya setelah berdiam cukup lama.

“Eum ?”Jihye menjawab panggilan Daehyun dengan gumaman.

“Apa seseorang seperti kita pantas mendapatkan yang namanya kebahagiaan dan juga cinta ?”tanya Daehyun tetap memandang lurus kedepan dengan senyum simpul terukir diwajah sembari membayangkan Hyejin dipikirannya.

Jihye menarik sudut bibirnya saat mendengar pertanyaan kakaknya itu. “Kebahagiaan ? Cinta ? Hehh...”Jihye mendengus kecil.

Daehyun mengalihkan wajahnya saat mendengar reaksi adiknya itu, dia mengernyitkan dahinya menatap Jihye bingung “Waeyo ?”tanyanya.

Jihye menghela nafasnya panjang “Kau tahu mengapa kita berbeda dengan Shadow lain oppa ?”Jihye bertanya pada Daehyun, tapi Daehyun tak menjawabnya dan hanya terdiam menatap wajah adiknya itu. “Itu karena kita tercipta dari Pain, rasa sakit..”

Daehyun memicingkan matanya, menatap Jihye tak mengerti “Lalu ?”

“Ketika seseorang seperti kita mendapatkan kebahagian, kita hanya akan berakhir pada kesakitan.”Jihye tersenyum miris, dia kemudian menatap Daehyun.

“Dan jika seseorang seperti kita jatuh cinta pada seseorang, lebih baik orang itu membenci kita. Karna semakin kita merengkuhnya, dia malah akan semakin terluka karna kita.”

Jihye mengalihkan wajahnya dari Daehyun, beranjak berdiri menatap langit dunianya.

“Dan jika kau jatuh cinta dengan seseorang, lebih baik kau memendam perasaan cinta itu daripada harus mengatakannya dan berakhir dengan kesakitan. Seseorang seperti kita tak akan pernah bisa meraih cinta... Karna bagaimanapun seseorang dalam diri kita akan menghalaunya, dan nantinya yang tersisa hanyalah rasa sakit. Rasa sakit yang begitu mencekikmu hingga membuatmu tak bisa bernafas..”

Jihye berbalik menatap Daehyun yang ada dibelakangnya.

“Dan seperti kata appa... BENCI adalah nama sesungguhnya dari CINTA..”

~FLASHBACK END~

Kalian tahu ? Terkadang sebuah kesalahpahaman lebih baik dibanding sebuah kenyataan sebenarnya, kebohongan lebih baik daripada sebuah kejujuran, dan kata benci lebih baik dibanding kata cinta....  

Dan ketika Jung Daehyun, si namja yang terkenal dingin di kalangan murid – murid Haewon High School ini berubah menjadi ceria dan penuh semangat ketika dia bersama Hyejin seharian ini. Mengajaknya bermain dan jalan – jalan, itu dikarenakan Daehyun ingin membuat kenangan indah untuk terakhir kalinya dengan yeoja cantik itu sebelum Daehyun melepas sepenuhnya.

Mungkin orang lain akan mengatakan Daehyun adalah namja yang jahat karena meninggalkan Hyejin begitu saja dan membuatnya terluka setelah memberikannya hal manis seperti kebersamaan dan ciuman yang ia lakukan tadi. Tapi bagi Daehyun itu adalah hal yang baik, karena jika dia membuat kenangan indah terlebih dahulu kemudian mengakhirinya dengan rasa sakit, Hyejin bisa membencinya dan melupakannya dengan mudah.

Meskipun Daehyun sebenarnya terluka karena telah melakukan hal itu pada Hyejin, tapi Daehyun berusaha menahannya dan meskipun sakit, Daehyun juga akan berusaha melupakan Hyejin meskipun kemungkinan itu terjadi sangat kecil. Karena dia sangat - sangat mencintai Hyejin.

“Aku akan meninggalkanmu, sehingga kau bisa membenciku. Dan mulai sekarang aku akan menjauh darimu Hyejin, dari sisimu... Karna itu akan lebih baik jika aku tidak berada disisimu... Terlalu banyak rahasia dan hal yang ku sembunyikan darimu Hyejin, terutama hari ini... Aku membohongi perasaanku sendiri dengan melepasmu, membuang semuanya dan membiarkanmu pergi dari sisiku dengan cara menyakitimu. Tapi tidak apa – apa, karna kau bisa pergi sekarang.. Pergi dari seseorang sepertiku !!! Seseorang yang tak pantas mendapatkan cinta suci  dari gadis berhati malaikat sepertimu... Karna didalam diriku, aku adalah seorang MONSTER !!!! MONSTER JAHAT DAN MENGERIKAN !!! Aku hanya akan menyakitimu..”- Jung Daehyun

TBC...
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar